Dibalik Kebahagianmu Bersamanya, Aku Masih Terpuruk Dengan Semua Ini
- tiktok
Olret – Kau tahu. Tempo hari dalam liburan ku bersama keluarga di daerah Bandung Selatan, dengan panorama bebukitan yang menentramkan, di bumbui lukisan hamparan kebun teh yang menyejukkan, rupanya masih belum mampu membuat jiwa ini siuman, jiwa ini masih tak sadarkan diri semenjak kau tinggalkan.
Kau tahu, disana ayah bercerita tentang kunang-kunang. Mahluk yang katanya begitu istimewa, tapi kini telah tiada, yang tersisa hanya kenang. Dan Ayah bilang, mereka para pecinta kunang-kunang hanya mampu ikhlas merelakan kekasih hatinya yang telah hilang.
Lemah sekali bukan, mereka hanya bisa pasrah melihat kenyataan, lalu dengan bangga berseloroh cerita kepada kita-kita anak muda, bahwa cinta sejati itu adalah mengikhlaskan, terdengar terlalu naif rasanya bukan.
Atau memang Iya, bahwa seorang pecinta ulung adalah dia yang bukti cintanya adalah kerelaan, dalam kehilangan, dalam penantian, dalam kesabaran.
Jika begitu, lalu mengapa sampai saat Ini aku masih belum sanggup merelakan, padahal rasanya dalam hidup ini, tak pernah ada orang yang mendapatkan cintaku melebihimu. Bahkan aku yakin, akulah orang yang paling megah mencintaimu.
Hingga untuk merelakan mu, aku masih belum tau apakah aku akan mampu.
Menurut ku bukti mencintai adalah berusaha memiliki, bukti mencinta adalah berada disampingmu dalam bingkai bahagia.