6 Alasan Pernikahan Dini Harus Dihindari. Bahaya Untuk Ibu dan Anak!
Olret –Di Indonesia, pernikahan dini masih terjadi beberapa tempat. Khususnya tempat dengan pendidikan perempuan dan ekonomi yang rendah. Banyak orang tua yang memilih untuk segera menjodohkan dan menikahkan anak perempuannya.
Selain itu, beberapa kasus seperti pacaran yang tidak wajar yang sudah dimulai sejak di bangku SD, juga menjadi penyebab pernikahan Dini terjadi.
Sehingga orang tua harus lebih waspada dan lebih baik sebisa mungkin menghindari pernikahan dini terjadi pada anak-anaknya. Ini 5 alasan yang mendasari.
1. Berbahaya Bagi Ibu dan Anak
Organ reproduksi berkembang sebagaimana usianya. Karena itulah, wanita disarankan menikah diatas usia 19 tahun begitupun laki-laki. Sebab di usia remaja, organ reproduksi sudah matang tapi belum benar-benar siap.
Jika dipaksakan untuk mengandung dan melahirkan, calon ibu itu berisiko terkena anemia dan kanker leher rahim bahkan kematian. Tidak hanya itu saja, anak dalam kandungannya bisa mengalami hipoksia, kecacatan hingga risiko kematian.
2. Kemungkinan Berbagai Penyakit Hingga HIV
Ketidaksiapan organ reproduksi bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan bahkan penyakit yang berbahaya. Bahkan penyakit menular seperti HIV bisa saja terjadi karena pernikahan dini.
Hal tersebut disebabkan juga karena kurangnya pengetahuan mengenai risiko pernikahan dini dan kesehatan reproduksi.
3. KetidakSiapan Mental dan Finansial
Jelas orang yang menikah dini tidak punya kesiapan mental maupun finansial. Sebab di umur tersebut, rata-rata masih belum dewasa, belum mengerti arti tanggung jawab dan masih mencari jati diri sehingga ingin selalu bebas.
Jelas, hal itu akan menjadi masalah besar untuk kehidupan pernikahan di masa depan nanti. Seperti tindakan KDRT, pengabaian tanggung jawab dan lain sebagainya
4. Rawan kesehatan Mental dan baby Blues
Jika tidak siap menikah namun dipaksakan atau memaksakan diri menikah. Maka rawan terjadi masalah pada kesehatan mental. Dan untuk wanita, sangat mungkin terkena baby blues setelah melahirkan.
5. Rawan Terjadinya KDRT
Lagi, sebagaimana disebutkan di atas pasangan yang menikah dini jarang memiliki kesiapan baik secara mental dan finansial. Padahal pernikahan jelas membutuhkan kedua hal itu sebagai fondasi utama.
Karena itu, pernikahan seperti ini juga rawan terjadinya KDRT atau tindakan kekerasan. Bahkan orang tua/mertua terkadang masih suka ikut campur karena merasa anak-anaknya masih terlalu kecil.
6. Meningkatkan Resiko perceraian
Tentu saja dengan semua tindakan negatif yang terjadi dalam pernikahan dini. Pilihan bercerai menjadi satu-satunya solusi. Sehingga banyak pasangan yang awalnya menikah secara dini akhirnya bercerai dari pasangan. Jelas yang akan menjadi korban adalah anak-anaknya.