Jangan Sedih, Tips Ini Bisa Membantu Mengatasi Trauma Broken Home
- https://www.pexels.com/@rdne
Olret – Pada suatu sore yang cerah, kamu mendapatkan kabar dari teman terdekatmu bahwa ia akan segera pergi berlibur bersama keluarganya. Tentu saja kamu tidak bisa lagi nongkrong bersama dia untuk beberapa minggu ke depan. Temanmu itu mengatakan bahwa menghabiskan liburan bersama keluarga memang hal yang tidak boleh dilewatkan.
Hal tersebut pastilah menyenangkan bagi dia, namun tidak bagi kamu. Kamu sekarang hanya tinggal bersama ibumu yang bahkan bertatap muka saja jarang sekali. Ibumu kini harus menjadi tulang punggung keluarga karena kini ibu dan ayahmu memiliki jalan hidup masing-masing. Tentu, menjadi korban broken home bukanlah hal yang mudah untuk dijalani.
Broken home merupakan suatu kondisi yang menggambarkan keretakan hubungan dalam rumah tangga. Dalam kondisi seperti ini, biasanya orang tua menjadi begitu egois karena seringkali tidak memikirkan dampak buruk terhadap anaknya. Broken home bisa terjadi akibat adanya pertikaian atau ketidakharmonisan dalam rumah tangga yang seringkali berakibat pada perceraian.
Kamu sebagai korban broken home mungkin sangat terpukul mendengar kata perceraian. Kamu bisa mengingat beberapa kejadian di masa lalu ketika orangtuamu masih bersama. Kamu masih ingat ketika ayahmu membentak ibumu berulang-ulang, ketika ibumu tiba-tiba pergi meninggalkan rumah selama sepekan, ketika barang-barang rumah hancur, dan ketika ayahmu pergi untuk selamanya dari rumah.