Jangan Menghakimi Kesalahan Orang Lain, Karena Kamu Belum Tentu Lebih Baik

Usaha Untuk Dekat Dengan Orang Yang Diajak Bergosip
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

Dua Kunci Kehidupan yang Harus Selalu Kamu Pegang, Yaitu Sabar dan Syukur


لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
.
“Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” [Shahih Muslim] .

Memberi Jangan Menunggu Kaya. Sebab Rezeki Setiap Hamba Sudah di Atur Allah

Sebaik-baik manusia bukanlah yang tidak pernah berbuat dosa. Karena yang namanya manusia pasti pernah berbuat kesalahan dan dosa. Lalu apa yang membedakan ? Yaitu manusia yang paling baik adalah yang mau berubah , bertaubat dari dosanya.

Sungguh rugi, manusia yang pandai melihat aib orang lain, tapi tak pandai melihat aib nya sendiri. Sungguh celaka, manusia yang suka mencela aib saudaranya sendiri, padahal saudaranya tak pernah mencela dirinya karena aib nya.

Tak Ada Perjalanan Lebih Sempurna Selain Menjadi Tua Bersama Pasangan Tercinta

Fokuslah untuk memperbaiki diri, fokuslah untuk melihat aib diri sendiri, dosa diri sendiri dan fokus untuk bertaubat serta memperbaiki nya. Hingga tak akan pernah ada waktu untuk melihat aib yang ada pada orang lain. Allah Maha Adil, Allah Maha Melihat Serahkan segala nya kepada Nya Rabb semesta.

Bila Ada Orang Yang Membuka Aibmu, Jangan Pula Kamu Membuka Aibnya Karena Tidak Ada Bedanya Antara Kamu dan Dia.

Mengapa diri ini selalu menyibukkan diri dengan membicarakan aib orang lain, sedangkan ‘aib besar yang ada di depan mata tidak diperhatikan. Akhirnya diri ini pun sibuk menggunjing, membicarakan ‘aib saudaranya padahal ia tidak suka dibicarakan.

Jika dibanding-bandingkan diri kita dan orang yang di gunjing, boleh jadi dia lebih mulia di sisi Allah. Demikianlah hati ini seringkali tersibukkan dengan hal yang sia-sia. Semut di seberang lautan seakan nampak, namun gajah di pelupuk mata seakan-akan tak nampak, artinya aib yang ada di diri kita sendiri jarang kita perhatikan.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ ». قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ ». قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ قَالَ « إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya, “Tahukah kamu, apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.”

Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

“Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu tentang dirinya, maka berarti kamu telah menggibahnya (menggunjingnya). Namun apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah menfitnahnya (menuduh tanpa bukti).” HR. Muslim no. 2589, Bab Diharamkannya Ghibah.