Aku Tetaplah Lelaki Biasa yang Jatuh Cinta Kepadamu Meski Dipaksa Melepaskanmu

Lelaki tulus mencintai
Sumber :
  • instagram

Olret Viva – Akhirnya aku belajar melepasmu, bukan karena aku tidak lagi mencintaimu. Bukan juga karena sayangku sudah habis di dalam hati. Namun, aku sadar, mencintaimu sendirian bukanlah cinta yang wajar.

Kisah Kita Sedang Dituliskan, Ataukah Semuanya Hanya Semata-mata Harapan

Aku dibunuh debar-debar dada dan kecemasan akan kenangan berselimut luka. Itulah mengapa aku belajar melepasmu. Sebab, aku tahu cinta terbaik akan selalu pulang, jika kamu tidak kunjung datang, meskipun kamu memang ditakdirkan sebatas kisah yang hanya layak tersimpan sebagai kenangan.

Kamu pun mengerti, berbulan-bulan aku bertahan. Aku menjadi separuh waras. Mendekati sakau.

Sebab Berulang Kali Aku Menunjukkan Diri, Namun Tak Sekali Pun Kamu Menyadari

 

Kamu tahu namun seperti setengah hati memperjuangkanku. Kamu tidak mampu bertahan seperti aku memperjuangkanmu. Tapi sudahlah, aku tidak akan menyalahkanmu. Aku tidak akan menyesalkan apa pun atas perlakuanmu.

Cinta Itu Membawa Bahagia, Tapi Kenapa Cintamu Selalu Membawa Petaka?

Aku paham, aku yang teramat cinta kepadamu. Perasaan ini yang terlalu sulit kupatahkan, meski hatiku sudah dikalahkan. Kamu tetaplah seseorang yang kucintai dengan sangat. Seseorang yang pernah mengalirkan air mata hangat.

 

Kamu tetaplah cintaku. Kesungguhan atas hidup yang kurindu, meski terasa pilu saat mengingatmu. Kekasih pujaan hatiku, separuh jiwaku masihlah mengendap di sisa pelukmu. Di sisa kecupan lembut yang pelan-pelan menghabisiku.

 

Kamu tetaplah menjadi seseorang yang kukenal kuat. Jangan menyerah menghadapi hidup. Kini kubiarkan kamu berjalan menjauh.

 

Namun, aku tak pernah benar-benar melepaskan jiwamu yang mengikat jiwaku. Kamu tak pernah benar-benar bisa kuhapuskan dari ingatanku. Hanya saja, aku paham, aku memang harus belajar bahagia lagi.

Aku harus mampu menenangkan kecemasanku. Aku harus mampu belajar bahwa kenyataan kini sedang memporakporandakan pertahanan yang kubangun untuk mencintaimu.

Aku tetaplah lelaki biasa yang jatuh cinta kepadamu. Biarlah aku menjadi abu dan kamu tetaplah menjadi api, berkali-kali membakar rinduku. Sekarat namun tak pernah mati.

 

Pergilah jika itu pilihan yang baik menurutmu, meski pada saat yang sama kamu menghadapkan kenyataan pahit untuk hidupku. Aku memang harus mengerti. Terkadang semua rencana yang sudah kususun rapi, bisa saja dihancurkan oleh seseorang yang kucintai sepenuh hati.

Tidak usah ragu membunuh rinduku. Jika memang kamu adalah cinta terbaik, kamu akan segera berbalik pada ketabahan tubuhku. Cinta yang tak akan pernah kamu temukan pada seseorang yang lain. Kekasih yang tak akan pernah membencimu meski dipaksa melepaskanmu.