Cinta adalah Pertautan Hati, Emosi, juga Rasa
- freepik.com/author/fxquadro
Kita bisa memilih alur cerita yang dramatis melankolis, atau yang simpel praktis, atau model cerita yang lainnya. Gelombang di lautan tak pernah berhenti bergerak, sama seperti gelombang cinta kita yang terus bergerak, membentuk nuansa dengan segala suasana yang dinamis.
Bilakah cinta akan berakhir jika gelombang suara masih melahirkan getar geletar yang sama?
Di pucuk siang yang terik ini, kita memang tak perlu mengaduh. Sebab rasa telah dulu mengambil perannya sebagai embun yang menggantung di pucuk-pucuk rumput. Di dalam diri kita yang gampang terbawa arus emosi. Di hadapanmu rindu menjadi dirinya sendiri. Tak memedulikan harga diri, tak perlu menjadi dewasa. Sebab cinta adalah pengejawantahan.
Cinta adalah sebaya katamu sekali waktu. Memudakan yang tua, mendewasakan yang muda. Cinta bukanlah kasta yang tersekat-sekat bagai anak tangga lalu susah payah kita mendakinya.
Mungkin ini harmoni atau mungkin ini resonansi. Yang akan menggerakkan seluruh panca indera kita untuk memantulkan kasih, dan sayang, dan cinta. Lalu berubah menjadi keliman yang melekatkan hati.
Itulah kenapa kelindan pertanyaan yang tak pernah terjawab ini membawa kita pada ujung tawa yang tak berkesudahan.