18+ Warning! Khusus Pasutri, Ini 6 Cara Membantu Pasangan Anda Lebih Percaya Diri di Ranjang

Seks kehidupan nyata tidak terlihat seperti di film porno dan film erotis, namun begitu banyak dari kita menggunakan visual tersebut sebagai standar, untuk apa yang menurut kita seharusnya kita lakukan dan terlihat selama berakting. Kita dapat berpikir bahwa kita perlu menampilkan cita-cita seksualitas maskulin atau feminin tertentu, dan kita lebih fokus untuk mencoba mengisi peran itu daripada hanya melakukan apa yang terasa nikmat.

Lepaskan ekspektasi bahwa Anda dan pasangan seharusnya mengikuti skrip seksual apa pun. Biarkan diri Anda tertawa ketika sesuatu yang lucu terjadi di ranjang. Beristirahatlah jika salah satu dari Anda lelah di tengah-tengah kegiatan. Kurangi prioritas hal-hal seperti orgasme dan penetrasi (sering kali merupakan dua aspek seks yang paling digembar-gemborkan, lebih memilih tanpa tujuan), dengan santai menjelajahi tubuh satu sama lain dan melihat jenis sentuhan apa yang terasa nikmat. Ketika Anda berfokus pada sensasi dan koneksi daripada performa, seks biasanya menjadi jauh lebih menyenangkan dan bebas stres.

4. Cari Tahu Apa yang Membuat Pasangan Anda Merasa Percaya Diri 



Buat pasangan percaya diri

Photo :

• freepik.com

Apa yang menonjol dari pasangan Anda? Beberapa wanita, misalnya, merasa sangat seksi dan percaya diri dengan bibir merah dan sepatu hak tinggi. Beberapa orang merasa paling menarik setelah menghabiskan waktu dalam situasi sosial dengan orang-orang yang jelas-jelas menganggap mereka tinggi. Orang lain cenderung benar-benar merasakan diri mereka sendiri setelah melakukan gym. Apa pun itu, kenali situasi apa yang meningkatkan kepercayaan diri pasangan Anda dan cobalah melibatkan elemen-elemen tersebut dalam pengalaman seksual Anda.

5. Jangan Mengkritik Bentuk Tubuh



Jangan kritik tubuh pasangan

Photo :

• freepik.com

Halaman Selanjutnya

Sebenarnya, cerita negatif kebanyakan orang tentang tubuh mereka sendiri berasal dari luar. Menurut survei menginternalisasi cara orang berbicara tentang tubuh satu sama lain, baik positif maupun negatif, dan mulai menerapkan cerita itu pada diri sendiri. Saat Anda membuat lelucon tentang kenaikan berat badan teman atau orang lain, Anda menyampaikan bahwa menurut Anda tubuh besar itu memalukan.