Alasan Resign Bukan Karena Gaji, Berikut Tanda Tempat Kerjamu Toxic
- freepik.com
Olret – Dalam dunia kerja, banyak sekali lika-liku dan drama yang terjadi di tempat kerja. Dari mulai persaingan dengan rekan kerja, pimpinan yang kurang bijak, sampai dengan permasalahan upah. Yang kadang membuat para pekerja mengambil langkah akhir untuk mengundurkan diri atau resign.
Tapi tahukah kamu? Pekerja yang mengambil langkah resign dari kantornya, kebanyakan alasan resign bukan karena faktor gaji alasannya, ya walau sebagian kecil demikian. Lalu, apa sajakah alasan yang menyebabkan pekerja mengambil keputusan resign? Berikut Olret akan mengulas tanda bahwa kamu bekerja di tempat kerja toxic.
1. Pimpinan yang kurang menghargai
Pimpinan yang kurang menghargai usaha karyawannya, menjadikan karyawan tidak betah dan merasa bekerja dalam lingkup yang toxic. Misalnya; tugas sudah diselesaikan tepat waktu, tetapi masih kena marah pimpinan. Omzet perusahaan sudah dibantu naik, tapi masih saja tetap merasa kurang. Laba perusahaan sudah besar, tapi tetap saja pekerja masih merasa tertekan.
2. SOP dan aturan perusahaan tidak jelas
Dalam perusahaan penting adanya SOP, sebagai tolak ukur standar operasional perusahaan tersebut. Namun, jika perusahaan tidak menjalankan aturan sesuai SOP, maka akan membuat karyawannya memilih hengkang. Cotohnya; dapat jatah cuti 12 kali setiap tahun, tetapi mau izin cuti merasa dipersulit. Target perusahaan sudah terpenuhi, tapi tidak ada bonus tambahan yang dijanjikan sesuai kontrak.
3. Rekan kerja tidak sportif
Memiliki rekan kerja yang tidak sportif, memang menyebalkan. Sebab selain membuat pekerjaan kita sendiri tidak efektif, juga tidak adanya juga tim work yang membuat kita menjadi kewalahan. Tetapi giliran soal bonus, mereka malah nyinyir atau meminta traktiran. Bisa juga rata-rata ditemukan rekan kerja yang bermuka dua dan cari perhatian terhadap pimpinan.
4. Karir tidak pernah bisa berkembang
Tidak adanya jenjang karir yang jelas di tempat kamu bekerja. Yang semula kamu status karyawan kontrak, tapi sudah bertahun-tahun tetap saja tidak menjadi karyawan tetap. Dan pekerjaan kamu yang itu-itu saja, tidak ada kesempatan untuk naik jabatan atau skill development.
5. Jobdesk dan beban kerja berlebih
Memiliki dobel jobdesk memang membuat kita kewalahan, apalagi tanpa adanya kenaikan gaji atau bonus. Yang seharusnya itu pekerjaan orang lain, menjadi tugas dan jobdesk kamu. Mungkin bagi perusahaan bisa mengurangi beban karyawan lain, tapi padahal setiap karyawan memiliki kemampuan dan keterbatasan masing-masing.