7 Tipe Manipulasi Psikologis, Apakah Kamu Pernah Mengalami Salah Satunya?
- freepik.com
Olret – Manipulasi psikologi merupakan perilaku yang memanfaatkan titik lemah dari kondisi emosi dan mental seseorang. Tujuannya adalah untuk mengubah persepsi atau tindakan orang tersebut seperti apa yang sang manipulator inginkan, yang membuat kamu menjadi insecure, merasa bersalah, merasa tidak percaya diri, dan lain sebagainya.
Sampai akhirnya supaya kamu bisa dikontrol oleh manipulator tersebut. Menurut psikolog Muhammad Firdaus, berikut tipe manipulasi psikologi yang biasanya sering terjadi. Maka, berhati-hatilah!
1. Gashlighting
Kondisi di mana orang akan berbohong dan memutarbalikkan fakta yang ada. Sehingga kamu menjadi meragukan diri sendiri dan selalu merasa bahwa kamu lah yang bersalah dan mengada-ada.
2. Playing victim
Playing victim di mana orang yang sebenarnya salah, tapi kemudian memutar keadaan dan berpura-pura bahwa dia adalah korban. Pelaku yang melakukan kesalahan akan memutarbalikkan fakta dengan mengarang cerita untuk menyalahkan orang lain.
3. Love bombing
Terus-terusan memberikan pujian, perhatian, janji manis, hadiah dan lain sebagainya, walaupun kalian belum lama kenal. Hal ini dilakukan pelaku untuk membuatnya tertarik padanya. Membuat kamu tidak bisa kehilangan dirinya, membuat kamu menjadi bergantung dengan dia. Dan dia jauh lebih mudah untuk mengontrol kamu.
4. Triangulation
Kondisi di mana orang akan melibatkan pihak ketiga dalam sebuah konflik. Tujuan dari keterlibatan orang ketiga ini adalah untuk membuat dirinya lebih superior dan berkuasa. Misalnya, ada orang yang membenci dirimu dan selalu merasa iri. Biasanya orang tersebut akan mempengaruhi orang lain agar ikut membenci dirimu dan bergabung dengannya.
5. Guilt tripping
Kamu akan dibuat seolah-olah selalu bersalah dan tidak enak hati, kamu merasa apa pun yang kamu lakukan itu salah. Kamu akan dibuat merasa takut untuk mengatakan tidak, karena kamu takut mengecewakan orang lain, sehingga kamu tidak bisa menolak untuk melakukan apa yang dia mau.
6. The spaghetti test
Kamu akan selalu diingatkan dengan hal-hal baik yang sudah mereka lakukan untukmu di masa lalu. Yang membuat ketika kamu menolak kemauan atau permintaan mereka, mereka akan terus mengungkit-ungkit semua kebaikan yang telah mereka lakukan untukmu, kemudian kamu akan merasa bersalah dan tidak enak.
7. Moving the goalpost
Ini merupakan kondisi di mana orang di sekitarmu akan terus menaikkan standar ekspektasi. Hasilnya, kamu tidak akan pernah merasa cukup dengan dirimu sendiri. Lalu orang ini akan selalu merendahkan kamu dengan cara sengaja mengomentari kekuranganmu, yang nantinya membuat kamu insecure.
Jika salah satu manipulasi psikologis tersebut sering kamu alami, menurut kamu apakah kamu harus bertahan atau pergi meninggalkan orang yang memanipulasi ini?
Self reminder untuk diri sendiri, bukan sebagai bahan judgemental untuk menyakiti orang, tidak semua orang berada pada kondisi yang sama, bisa jadi dia sedang berada pada kondisi mental down. Ingat! ini untuk diri sendiri agar bisa lebih mencintai diri kita sendiri, jika sedang mental down disarankan untuk pergi ke psikolog agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.