5 Tanda Kamu Sudah Cukup Dewasa Dalam Mengelola Ekspektasi Yang Jadi Impianmu

Mengelola Ekspektasi
Sumber :
  • Instagram

Olret – Memiliki ekspektasi yang tinggi pada impian dan pencapaian diri sendiri boleh saja. Sama halnya seperti saat kamu berharap pada orang lain, termasuk pasangan. 

Yang Kamu Butuhkan Ada Pada Allah, Kenapa Terus Mengeluh? Kenapa Tidak Meminta Saja Kepada-Nya?

Namun, kamu juga harus bersiap merasakan kecewa jika andai ekspektasimu tidak terwujud. Apalagi jika ekspektasi yang kamu harapkan di luar batas kemampuan. 

Oleh karena itu, salah satu ciri orang dewasa adalah dia yang sudah mampu mengelola ekspektasi. Tidak membiarkan diri sendiri terlalu berharap, juga berusaha mengontrol diri jika berakhir kecewa. 

7 Cara Menggali Bakat dan Potensimu, Jangan Bingung Lagi ya!

Nah, sudahkah kamu sedewasa ini. Jika sudah coba tandai dengan 5 hal ini. Jika merasa belum, teruslah belajar dan memperbaiki diri sendiri. 

1. Ekspektasi Yang Kamu Wujudkan Lebih Realistis

Mengelola Ekspektasi

Photo :
  • Instagram
5 Cara Mengusir Orang Toxic Dari Hidupmu, Lakukan Ya!

Kamu bisa saja berharap apa saja dalam hidupmu. Tapi, jangan lupa untuk mempertimbangkan kemampuanmu dalam meraihnya. Sehingga ekspektasi, harapan atau impian yang ingin kamu gapai, lebih realistis atau masuk akal.

Bukan berarti kamu tidak bisa menggapai atau mendapatkan hal yang terdengar tidak mungkin. Tapi untuk menghindari rasa kecewa, lebih baik sesuaikan ekspektasimu ditambah dengan tetap berprasangka baik.

2. Memastikan Ekspektasimu Tidak Terkontaminasi Ambisi Yang Toxic

Instagram Thomas Teetut Chungmanirat

Photo :
  • Instagram

Ambisi toxic adalah seseorang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Toxic berarti dia sedang merugikan orang lain atau dirinya sendiri untuk meraih ambisinya.

Nah, saat kamu sudah cukup dewasa dalam menatap ekspektasi, impian dan keinginan. Ada kesadaran, bahwa tidak semua hal yang diinginkan bisa didapatkan. Bahkan kamu mungkin harus berkorban. Jika pun kamu masih ingin berusaha mewujudkannya tetap dengan cara-cara yang fair dan baik.

3. Tidak Memaksakan Diri Di Luar Batas Kemampuan

Misal kamu mempunyai ekspektasi yang terlalu tinggi, bahkan terlihat mustahil untuk dicapai karena di luar batas kemampuanmu.

Meski tidak ada yang tidak mungkin. Hanya saja terlalu tinggi berharap, maka rasa kecewanya jika gagal pun teramat besar. Karena itu, orang dewasa biasanya menyesuaikan ekspektasinya dengan kemampuan diri.

Bisa juga terus mengevaluasi seiring dengan bertambahnya kemampuan. Dengan begitu, kamu tetap bisa mendapatkan apa yang terlihat mustahil meski dengan perlahan. 

Selain itu sama seperti poin 1, tetaplah berbaik sangka pada segala keadaan.

4. Tidak Meniru dan Tidak Terpaku Orang Lain

Pacar Tutor Koraphat Lamnoi

Photo :
  • Instagram

Beberapa orang ada yang terjebak dalam ekspektasi orang lain. Misal, ekspektasi orang tua pada anaknya, yang kemudian membuat anak kurang merasa nyaman dan merasa terbebani. Ada pula yang ikut-ikutan harapan orang lain, sehingga tidak tegas dan tidak punya prinsip hidup.

Nah, orang yang sudah bermental dewasa, tidak akan membiarkan dirinya terjebak dalam tuntutan orang lain. Dia akan berusaha meyakinkan diri juga orang terdekatnya, akan meyakinkan diri di jalan yang dia pilih. Selain itu, memegang prinsipnya dengan teguh meski tetap mengevaluasinya.

5. Menerima Dengan Lapang Dada Saat Merasa Kecewa

Sebagaimana nasehat yang kita dengar "Manusia berencana, tapi Tuhanlah yang menentukan". Pasti ada beberapa ekspektasi atau impian yang gagal atau masih belum bisa diraih. Terkadang kamu mengevaluasinya sampai merubah haluan tujuan hidupmu.

Nah, kedewasaan juga dilihat dari bagaimana cara kamu saat menghadapi kegagalan itu. Saat kamu berusaha menerima dengan ikhlas dan bangkit kembali. Tanda jika menerapkan perilaku dan mental dewasa.