7 Suka Duka Menjadi Ibu Baru. Paksu, Tolong Jangan Dianggap Remeh!
- freepik.com
Olret – Menjadi seorang ibu adalah impian sebagian besar wanita. Setelah 9 bulan mengandung buah hati, lalu melahirkan. Ibu selalu ingin bisa merawat dan melihat perkembangan anak dengan baik.
Namun menjadi ibu baru bisa menjadi tantangan sendiri. Apalagi selain jadi ibu, wanita juga ingin menjadi istri baik yang tetap sigap melayani suaminya.
Belum lagi dengan gejala- gejala seperti baby blues yang menjadi momok sendiri bagi ibu rumah tangga. Karena itu, peran suami dan keluarga dalam membantu seorang ibu saat fokus merawat anaknya juga perlu diperhatikan.
Nah, inilah suka duka jadi ibu baru. Suami wajib baca, supaya dia lebih menghargai wanita yang sudah melahirkan buah hatinya.
1. Mengikuti Beberapa Tradisi
Di beberapa daerah, masih mengikuti kebiasaan atau tradisi baik untuk wanita hamil dan setelah melahirkan. Meski beberapa sudah tersentuh kemajuan jaman. Namun beberapa tradisi yang dianggap baik dan bermanfaat tetap dilanjutkan.
Seperti memakai stagen, tidur posisi duduk, dilarang makan makanan amis di bulan pertama, dipijat dan lain sebagainya.
Tradisi ini sebenarnya baik. Hanya saja beberapa ibu baru ada yang keberatan, bahkan tertekan menjalaninya. Disinilah peran suami untuk membantu dan tidak menekan istrinya.
2. Nyeri Di Jalan Lahir Atau Bekas Operasi
Baik normal atau caesar, keduanya sama sama membutuhkan waktu untuk pemulihan.
Karena itu setelah melahirkan, istri tidak seharusnya langsung mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan melayani suaminya. Justru suami yang baik akan berusaha menggantikan peran istrinya, sampai keadaan istri benar-benar pulih kembali.
3. Jam Tidur Yang Berantakan
Mempunyai bayi juga harus bersiap dengan jam tidur yang berantakan. Apalagi di awal kelahiran, bayi baru lahir harus mendapatkan asi/sufor setiap 1-2 jam. Jadi ibu harus selalu terjaga atau hanya mendapatkan jatah tidur yang sedikit.
Saat seperti ini, kehadiran suami atau keluarga sangat penting untuk menemani dan membantu ibu. Suami yang mau diajak bergantian bangun untuk memberikan susu pada bayi, membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan membiarkan istri beristirahat saat bayi bisa tidur untuk mengganti jam tidurnya.
4. Bahagia Saat Anak Tumbuh Berkembang dan Sehat
Dibalik berbagai tantangan menjadi seorang ibu baru. Tetap ada kebanggaan dan kebahagiaan sendiri saat melihat anaknya tumbuh berkembang dengan baik. Perasaan senang saat bisa memberikan asi/sufor dengan maksimal. melihat anak yang mulai belajar tengkurap, duduk, merangkak sampai berjalan. Kemudian mulai mengungkapkan satu dua kata hingga menyusun kalimat.
Semua itu membuat perjuangan ibu maupun ayahnya terasa tidak sia-sia. Karena pada dasarnya, setiap orang tua selalu berharap bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
5. Rela Tidak Lagi Punya Me Time
Memiliki bayi artinya harus siap menghadapi banyak perubahan dalam hidup. Salah satu perubahannya adalah waktu yang mungkin akan dihabiskan untuk sang buah hati semata. Jika dulu mungkin masih ada waktu untuk melakukan me time atau pun kencan dengan pasangan, namun hal ini akan sulit bila sudah ada buah hati.
Jadi, pekerjaan menjadi ibu harus dilakukan dengan benar-benar ikhlas. Supaya kamu tidak merasa kehilangan waktu untuk membahagiakan diri sendiri. Jika perlu, buat kegiatan bersama anak atau bayi sebagai kegiatan yang menyenangkan..
6. Khawatir Saat Anak Sakit
Tantangan orang tua atau ibu baru selanjutnya adalah memahami dan menenangkan anak yang rewel. Apalagi, bayi belum bisa mengungkapkan apa yang mereka inginkan secara langsung. Jadi ibu harus lebih sigap dan peka pada apa saja yang membuat anaknya merasa tak nyaman.
7. Baby Blues
Tantangan paling berat untuk ibu baru adalah depresi pasca melahirkan atau baby blues. Apalagi jika tidak terkontrol dengan baik, depresi ini bisa membahayakan buah hati maupun ibunya sendiri.
Nah, disinilah peran suami dan keluarga penting untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan ibu yang baru melahirkan. Usahakan untuk selalu memberikan support positif dan ketenangan, supaya baby blues tidak terjadi.