5 Kebiasaan yang Membuat Kamu Menjadi Pendengar yang Lebih Baik

Menjadi Pendengar yang Lebih Baik
Sumber :
  • Instagram

Olret – Ketika kamu berusaha untuk menjadi pendengar yang baik, kamu tidak hanya membuka jalan untuk menjadi orang yang baik dan pengertian. Jika kamu menumbuhkan kebiasaan tertentu dalam hidup, kamu bisa menjadi pendengar yang lebih baik.

Nikmati Masa Jomblomu, Sebab Setelah Menikah Kamu Akan Merindukannya

Mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan ini dapat menumbuhkan pendengaran aktif, memperdalam pemahaman, dan meningkatkan keterampilan komunikasi. Penting untuk dicatat bahwa menjadi pendengar yang lebih baik membutuhkan upaya dan latihan yang berkelanjutan.

Berikut adalah beberapa kebiasaan yang dapat kamu masukkan ke dalam hidup untuk menjadi pendengar yang lebih baik.

1. Ada saat mendengarkan

5 Dampak Positif Menjalin Hubungan Yang Sehat, Terapkan Bersama Pasangan, Ya!

Menjadi Pendengar yang Lebih Baik

Photo :
  • Instagram

Pendengar yang baik hadir sepenuhnya pada saat itu, memberikan perhatian penuh mereka kepada pembicara. Ini berarti mengesampingkan gangguan seperti telepon, menghindari interupsi atau multitasking, dan berfokus pada kata-kata, nada, dan isyarat nonverbal pembicara. Ini juga dilihat sebagai tanda.

2. Melatih empati

5 Bukti Bahwa Pacarmu yang Sekarang Bukanlah Jodohmu

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi emosi orang lain. Pendengar yang baik sangat berempati ketika mendengarkan seseorang. Mereka tidak memberikan penilaian apa pun tanpa mencoba memahami perspektif mereka.

Ini melibatkan mendengarkan tidak hanya kata-kata yang diucapkan tetapi juga emosi yang mendasari pesan tersebut.

3. Menghindari asumsi

Pendengar yang baik menahan diri dari membuat asumsi atau melompat ke kesimpulan tentang maksud atau maksud pembicara. Sebaliknya, mereka meminta klarifikasi bila diperlukan. Jika Anda bertujuan untuk menjadi pendengar yang lebih baik, Anda harus menghindari asumsi karena membantu mencegah kesalahpahaman.

4. Merangkul kesunyian

Pendengar yang baik membiarkan saat-saat hening, memberikan ruang kepada pembicara untuk memproses pikiran atau emosi mereka dan mengekspresikan diri mereka sepenuhnya.

Jika mereka mengganggu keheningan, itu bisa menjadi sangat canggung nantinya. Selain itu, orang tersebut mungkin merasa tidak nyaman untuk berbagi kekhawatirannya lagi.

5. Mengajukan pertanyaan terbuka

Pertanyaan terbuka mendorong pembicara untuk menguraikan dan berbagi lebih banyak informasi, daripada memberikan 'ya' atau 'tidak' yang sederhana.

Pendengar yang baik menggunakan pertanyaan terbuka untuk menggali lebih dalam pikiran, perasaan, dan pengalaman pembicara. Ini menunjukkan bahwa pendengar memiliki minat yang tulus pada mereka.