Kehilangan Memang Menyakitkan, Tapi Selalu Ada Hikmah Darinya

Kehilangan Memang Menyakitkan
Sumber :
  • freepik.com/jcomp

Pertemuan yang membawaku pada rasa tak lagi sendirian. Karena disitu ada kamu. Yang sempat berkata, "aku akan disini." Tetapi kini, ia bagimu mungkin hanya kenangan usang. Bahkan setelah kepergianmu hingga berkali-kali berganti bulan, tentangmu tetap sama. Sama berharganya. Walau kini ku nikmati sendirian.

Aku Hanya Rindu Kita. Rindu Tempat Dimana Kita Seharusnya Berada

Kita, adalah dua yang patah. Yang datang saling memberi peluk, Menyalurkan kuat. Hingga, Mungkin semakin lama peluk itu membosankan. Dan kamu yang datang dengan banyak penawaran, Memilih pergi. Meninggalkan dingin yang tak bersisa, Karena peluk hangat penerimaan itu kini telah tiada.

Katanya Mencintai Sederhana Saja, Nyatanya Tak Seperti Itu. Karena Ada Tawa dan Air Mata.

Semua yang Indah Membutuhkan Proses

Photo :
  • freepik.com/jcomp
Mencintai Tak Seharusnya Menyakiti Hati

Katanya, mencintai sederhana saja. Mengalir bagaikan air, mengikuti arah hembusan angin. Agar katanya jika suatu haru ada lara yang tercipta, kamu tak kehilangan dirimu seutuhnya. Katanya tatkala mencintai, sisakan dirimu separuh saja karena kita tak pernah tahu bagaimana perasaan seseorang yang dicintai sebenarnya.

Katanya pula, jatuh cintalah setelah kamu benar-benar mampu mencintai dirimu sendiri. Karena jika pada akhirnya cinta itu hilang, kamu akan tetap temukan dirimu sendiri dengan utuh. Sebagaimana awal mula sebelum cinta itu ada.

Saat Kau Mencintai Seseorang, Kadang Otakmu Tak Jalan

Sayangnya mereka lupa, bahwa ada yang mampu mencintai berbarengan dengan ia yang semakin mencintai dirinya sendiri. Walaupun ia tahu, bahwa porsi mencintai kepada orang lain selalu lebih besar dibandingkan ia mencintai dirinya sendiri.