2. Jangan membuang-buang waktu membaca buku-buku motivasi
Setelah bergelut dalam bagian dari industri motivasi selama 5 tahun dan menjadi seorang penganut setia gerakan pemikiran positif, saya berkesimpulan bahwa 80% dari falsafah di baliknya tidak banyak gunanya dan orang-orang hanya ingin menjual pelatihan/buku atau program pembimbingan/coaching.
3. Jangan membuang-buang waktu pada Narkoba/Minum-Minuman keras
Meski umur dua puluhan adalah waktu yang paling pas untuk berpesta gila-gilaan, kamu semestinya menjauhi narkoba dan minum-minuman keras. Jika sudah kecanduan, maka kebiasaan ini akan sulit dilepaskan dan bahkan bisa menghancurkan hidupmu.
4. Jangan membuang-buang waktu pada Pekerjaan yang tidak kamu sukai
Di umur-umurmu yang dua puluhan, kamu bisa berganti-ganti pekerjaan setiap 6 bulan sekali. Jika kamu tidak puas dengan pekerjaanmu yang sekarang, kamu bisa mencari pekerjaan yang lain dan mencoba jenjang karier yang sama sekali berbeda.
Kamu bisa mencoba-coba banyak hal baru di umur dua puluhan dan kamu akan bertemu banyak orang hebat saat melakukannya dan kamu akan memetik banyak pengalaman. Kamu akan lebih sulit melakukannya saat kamu sudah menikah.
5. Jangan membuang-buang waktu untuk terlalu menyesali kesalahan masa lalu atau memikirkan tentang masa depan
Fokuskan perhatianmu pada saat sekarang - itulah satu hal yang penting. Masa lalu adalah masa lalu, dan masa depan masih belum pasti lagi. Baik masa depan maupun masa lalu hanya ada di dalam benak dan pikiranmu.
6. Jangan membuang-buang waktumu membanding-bandingkan diri dengan orang lain
Tidak ada aturan yang pasti. Kamu tidak harus menikah di umur 25, kamu tidak harus punya anak di umur 30. Kamu juga boleh-boleh saja tidak mengetahui apa yang akan kamu lakukan di umur 30. Membanding-bandingkan itu adalah suara egomu.
Saya rasa semua yang di atas sudah mencakup pemikiran yang ingin saya sampaikan. Fokuskan aktivitasmu untuk menorehkan kenangan indah!