Melangitkan Namamu di Saat Hujan Adalah Agenda Rutinku
Rasa cintaku padamu memang terlalu besar, selain mendoakanmu di kala hujan. Aku juga selalu menitipkan surat untukmu beserta kenangan yang di campur rindu kala hujan. Aku menuliskan semua tentang perasaanku dengan tulus, merangkai kata demi kata yang paling pas untuk mengungkapkan rasa cinta yang suci ini.
Tapi sayangnya kadang aku bertanya, apakah semua pesanku di sampaikan hujan kepadamu? Atau hanya berlalu begitu saja bersama hembusan angin. Di bawa sesuka angin dan dia bahkan mengingkarinya dan tak sudi menyampaikannya padamu. Jika memang begitu apa boleh buat, tetap saja namamu selalu aku sebut di setiap hujan turun.
Hujan Menyimpan Banyak Sekali Kenangan Tentangnya dan Menyimpan Rindu yang Sangat Amat Mendalam.
Kamu suka hujan tidak? Kalo aku sangat, apalagi bau hujan yang pertama kali turun lalu mengenai tanah, baunya sangat menenangkan, kalian pernah cium bau itu tidak? Sebenarnya hujan banyak sekali menyimpan kenangan tentangnya dan menyimpan rindu yang sangat amat mendalam. Memutar kembali setiap detik bersamanya dan memutar memori seperti kaset yang sudah usang.
Seandainya kita bisa seperti itu lagi mungkin seru ya. Menikmati hujan sambil tertawa, bernyanyi, indahnya. Tapi sayang, sekarang itu hanya menjadi sebuah cerita yang melengkapi kisah masa kecilku. Terimakasih atas tawa yang telah kamu berikan untuk untukku.