4 Cara Paling Tepat Terhindar dari Perselingkuhan, Nomer 2 Terbaik!
- https://www.pexels.com/@thirdman
Orlet - Berita perselingkuhan berseliweran tidak hanya dilakukan para publik figur ternama namun juga masyarakat umum. Ini menggambarkan bahwa penduduk kita mayoritas sudah menjadikan zina sebagai lifestyle.
Parahnya lagi, masih saja bebas tampil di depan layar kaca para artis dengan skandal menjijikan tersebut. Seolah-olah tidak ada sanksi nyata bagi para pelaku seperti pemberlakuan cancel culture, mendapatkan sanksi sosial agar membuat yang lain ikut jera.
Dampak mendua dari pasangan bisa menimbulkan berbagai penyakit kelamin dan berpotensi besar menularkannya kepada istri atau suami yang berlaku lurus-lurus saja. Sungguh memprihatinkan, tidak ikut berdosa harus turut terkena getahnya.
Oleh karena itu, sebagai manusia yang sering berbuat salah dan lupa ada baiknya membentengi diri dari segala bentuk atau celah yang dapat menyebabkan perselingkuhan terjadi dengan bermacam cara seperti di bawah ini.
1. Tidak Ada Rahasia
Setelah menjadi pasangan suami istri seharusnya tidak ada batasan privasi, menyimpan rahasia, perlu keterbukaan dimana keduanya bisa saling mengetahui password handphone masing-masing, password sosial media, pin atm, tahu dimana pun pasangan sedang berada, melakukan apa, tidak ada yang ditutupi begitu pun soal keuangan harus jelas digunakan untuk keperluan apa saja. Serta harus saling menerima.
Sudah saling berbagi tempat tidur, keintiman, tahu kekurangan dan kelebihan masing-masing masak sih untuk hal-hal seperti di atas harus memberikan garis kuning untuk tidak boleh dilewati? Diketahui? Jadinya aneh dong! Setiap pasangan yang sadar akan hal itu, tentu tidak merasa keberatan.
Bercermin dari kasus Jenny Rachman yang dilaporkan sang suami karena membuka handphone tanpa izin sehingga terkuaklah dugaan perselingkuhan Supradjarto tersebut, sangat mengheranka, aneh bin ajaib jika istri tidak boleh mengakses handphone milik suaminya sendiri.
2. Ingat Tuhan
Iman manusia biasa mudah naik mudah juga turun sudah semacam roller coaster. Jangan merasa paling kuat tahan godaan, sebab kita tidak pernah tahu dititik mana kita bisa terhasut oleh yang namanya setan penghancur rumah tangga. Sadari bahwa pencapaian terbesar bagi iblis adalah memisahkan pasangan suami istri yang rukun dan harmonis.
Iblis dan setan di zaman sekarang tidak selalu yang berwujud wajah menyeramkan, tidak kasat mata melainkan lebih parah dan kejam daripada mereka adalah manusia berhati iblis, hitam pekat tidak memiliki nurani sampai tega melakukan perbuatan di luar nalar dengan merusak rumah tangga orang lain. Berusaha keraslah selalu ingat Tuhan setiap hati mulai goyah akan datangnya ujian pernikahan.
3. Pasang dan Bawa CCTV Berjalan
Bawa istri atau suami kemanapun anda pergi terutama ketika jauh ke luar kota. Sebisa mungkin hadirkan pasangan sah disamping anda bagaikan CCTV yang mengawasi setiap saat. Biar mereka pasang badan saat makhluk-makhluk bernyawa yang sudah putus urat malunya datang mencoba say hello dengan niat buruk.
Selain itu, karena mata lelaki sering disuguhi tontonan gratis wanita berpakaian tetapi telanjang yang bisa mengundang nafsu syahwat tanpa disengaja. Ingatlah ketika anda merasa tergoda dengan wanita di luaran sana, segeralah hampiri istri sebab ia memiliki apa yang juga dimiliki wanita tersebut. Jaga dan tundukkan pandangan, pikiran agar hati lebih tenteram.
4. Jangan Pegang Banyak Uang
Khususnya untuk suami nih, lebih aman uang diberikan full ke istri dengan catatan si istri juga harus bertanggung jawab terhadap nafkah yang diberikan oleh suami dengan tidak menghamburkannya untuk keperluan tidak penting.
Pak, pegang uang banyak-banyak rentan terhadap godaan yang menggiurkan contoh ringannya sih ngeroom. Ambil seperlunya saja biar istri atur finansial rumah tangga. Bila perlu bikin laporan keuangan pendapatan dan pengeluaran. Ibu-ibu jangan sampai kalap deh kalau belanja biar si bapak makin mempercayakan uang penghasilan kepada anda.
Nah, itulah keempat cara terbaik dan tepat sasaran untuk mencegah diri sendiri terjebak di dalam perzinahan yang merusak harga diri, keluarga, mengorbankan anak-anak.
Hidup adalah pilihan. Setia pada satu pasangan tidak membuat anda rugi. Apalagi pasangannya baik, jangan sampai terbawa arus pergaulan yang menyesatkan sesudah memilih untuk menjalani biduk rumah tangga.