Memaafkan Kamu Merupakan Hal Terbaik Karena Telah Mengukir Luka

Berilah Kesempatan Untuk Memaafkannya
Sumber :
  • Freepik.com

Olret – Aku memaafkan, karena aku butuh untuk pulih. Aku memaafkan, karena hatiku terlalu berharga untuk dinodai oleh dendam dan amarah. Aku memaafkan, agar dengan ini Allah juga memaafkan kesalahanku Iya, aku memaafkan kamu karena ini merupakan hal terbaik karena telah mengukir luka.

Selain Ibadah, 5 Manfaat Senyum Untuk Kebahagiaan Hidupmu

Memaafkan kamu merupakan hal yang terbaik yang bisa kuhadiah kan untuk hatiku yang pernah mengukir luka olehmu.

Aku memaafkan karena aku ingin memberi kesempatan kepada diriku untuk memulai kehidupan baru dan menyembuhkan segala luka yang telah tercipta. Aku ingin bisa segera kembali bernafas lega. Aku ingin mengembalikan senyumku yang sirna.

Jagalah Hubunganmu Dengan Allah, Karena Tidak Ada Keburukan yang Menimpamu Tanpa Izin-Nya

Aku memaafkan karena aku pun juga pernah melakukan kesalahan. Aku memaafkan, agar jiwaku semakin tegar. Aku memaafkan, tidak untukmu melainkan untuk diriku sendiri.

Ku Akui Sesekali Rindu Menggebu-Gebu . Namun Kamu Jangan Senang Dulu, Itu Bukan Berarti Kamu Kembali Padaku.

Bagaimanapun bersamamu dulu aku pernah mengecap manisnya bahagia sebelum luka, pernah tertawa lepas sebelum menangis keras, dan pernah saling setia sebelum hatimu mendua. Rindu itulah, rindu yang sama yang hingga detik ini masih datang sesekali.

Jika Masa Sendirimu Lebih Mendekatkanmu Kepada Allah, Kenapa Kamu Masih Sibuk Mengeluh?

Jika melupakanmu adalah mustahil, maka merindukanmu adalah hal yang tak bisa kuhindari. Yang jelas, sejak hari itu aku jadi tahu bahwa merindu tidaklah sama dengan mengharap hadirmu. Kisah kita sudah berlalu, lagipula aku sudah tak seperti yang dulu.

Tak perlu saling mengusik. Cukup kamu dengan hidupmu dan aku dengan hidupku. Perkara rindu yang mengganggu, belajarlah untuk menikmatinya sendiri tanpa memberi tahu satu sama lain.

Aku Tidak Menunggu Untuk Menyesali Kehilanganku. Aku Bersyukur Karena Kamu Tak Lagi Menjadi Bagian Hidupku.

Dibahagiakan oleh kebohongan, dicintai dengan tipu daya, aku sudah lelah. Kesabaranku memang tiada batasnya, tapi tidak untuk kau permainkan percuma. Aku tidak bodoh, aku tahu kemana harusnya perasaan ini kuberi.

Hati ini sudah bukan milikmu lagi. Jangan menyesal, sebab penyesalanmu hanya akan membuatku kerepotan nanti. Aku berhak atas situasi dimana kini kau tak lagi menjadi bagian dalam hidupku. Kepergianmu adalah suatu hadiah yang kusyukuri setiap hari.

Lagi pula dengan atau tanpa kesadaranmu terhadap arti hadirku, aku tetaplah aku. Penilaianmu tidak akan pernah mempengaruhi kualitasku.

Kelak Kamu Akan Menyadari Bahwa Cuma Aku yang Mencintaimu Dengan Keras Kepala, Lalu Kamu Hanya Bisa Menyesalinya Dengan Gila.

Sayang, kamu terlalu lamban dalam menyadarinya. Aku bukan lagi gadis bodoh yang dulu kau cemooh. Perempuan yang mencintaimu sudah mati di malam kau membiarkannya tertikam rindu sendiri. Saat itu dia hanya menantimu, pujaan hatinya yang berjanji takkan pernah meninggalkannya seorang diri.

Penyesalanmu sudah tiada artinya, takkan bisa membangkitkan jiwanya. Berhentilah berpura-pura menangisi kepergiannya. Ku yakin esok atau lusa, kau sudah bisa tertawa dengan seseorang yang kau sebut penggantinya.