4 Alasan Kuat Menjadi Social Butterfly Merupakan Beban, kok Bisa?
- https://www.pexels.com/@kampus
Orlet - Social Butterfly merupakan istilah untuk menggambarkan seseorang yang terkenal ramah, suka berinteraksi sosial serta memiliki banyak teman. Pribadi ini cenderung disenangi banyak orang karena sikapnya asyik.
Kendati demikian, menjadi seorang social butterfly tidak selalu menciptakan kebahagiaan untuk diri sendiri. Ada kalanya terlalu banyak kawan justru memberikan beban mental tersendiri.
Disadur dari postingan instagram @satupersenofficial terdapat empat alasan kuat mengapa kita tak perlu menjadi social butterfly. Simak pembahasannya di bawah ini sampai habis.
1. Menghabiskan Waktu Percuma
Kebanyakan kalau sudah memiliki circle pertemanan yang luas selalu ada kegiatan buat nongkrong bareng, ngopi bareng dan intensitas pertemuan yang dilakukan pun cenderung terlalu sering karena merasa tidak enak juga jika harus menolak ajakan kawan-kawan.
Nah, dari situ sudah terlihat apabila acara kumpul-kumpul tersebut nirfaedah, perbincangan nol manfaat, pembahasan topik kurang baik, malah justru menghabiskan waktu dan uang secara sia-sia.
2. Pertemanan Tak Selalu Berkualitas
Menurut kalian penting mana kualitas atau kuantitas pertemanan? Meski sama-sama perlu, ternyata sebanyak apapun lingkup pergaulan jika kualitas pertemanan buruk maka jauh lebih baik teman sedikit namun lebih bermutu.
Bayangkan saja ketika kita berada dalam circle pertemanan yang bejibun namun terdapat banyak toxic people di dalamnya atau disaat kita kesulitan malah mereka ramai-ramai menjauh padahal kita sering mengulurkan bantuan kepada mereka. Duh sakit hati ya.
3. Sayang Waktu dan Energi
Waktu dan energi merupakan sumber daya yang terbatas sehingga sayang banget jika terkuras habis untuk aktivitas yang tidak dapat menambah kualitas diri kita menjadi semakin meningkat.
Menyederhanakan circle pertemanan dengan orang-orang yang selalu berpikiran maju meski jumlahnya tak banyak justru sanggup menyalakan semangat kita.
4. Tidak Menjamin Kebahagiaan
Banyak teman akan semakin bahagia. Kalimat tersebut tidak sepenuhnya benar. Faktanya banyak teman yang bermuka dua justru tidak menjamin kebahagiaan apalagi memberikan kepuasan emosional.
Sebenarnya banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan jika menjadi sosok social butterfly asalkan lingkup pertemanannya positif. Bagaimana, apakah kalian setuju dengan pernyataan di atas?