Belajar dari Orangtua Putri Ariani: Menanamkan Kepercayaan Diri pada Anak Hingga Rela Resign
- www.youtobe.com/America'sGotTalent
Olret – Hai Youngmoms, beberapa bulan yang lalu nama Indonesia sempat harum dalam ajang pencarian bakat America’s Gots Talent 2023 (AGT 2023) yang berlangsung di Amerika.
Tidak lain karena salah satu perserta AGT 2023 yang berasal dari Indonesia mendapatkan Golden Buzzer dari Simon Cowell, golden tiket yang langsung membawa pesertanya masuk ke babak semi final tanpa mengikuti seleksi lainnya. Woww
Namanya Ariani Nisma Putri perempuan kelahiran 31 Desember 2005, lebih dikenal sebagai Putri Ariani. Yang istimewa dari Putri sapaan akrabnya adalah ia seorang penyandang tunanetra sejak usia tiga bulan. Di Indonesia sendiri Putri Ariani dikenal sejak mengikuti ajang pencarian bakat AGT 2014 saat itu Putri masih anak berusia 9 tahun namun menjadi pemenang dalam ajang tersebut.
Kali ini kita nggak akan bahas prestasi Putri yang pastinya banyak sekali ya. Namun dalam kesempatan ini yang akan dibahas bagaimana Putri bisa memiliki kepercayaan diri yang begitu tinggi dan mental yang tangguh ditengah keterbatasannya?
Dilansir dalam Podcast bersama Deddy Conbuzer, Putri menceritakan jika dia sempat tidak memiliki teman karena kondisi matanya yang berbeda dan kerap mendapat bullying karena keterbatasan yang dimilikinya.
Terlahir dari keluarga yang sangat menyayanginya. Putri tubuh menjadi perempuan yang percaya diri. Ayah Putri dikenal sebagai sosok yang sangat mendukung karir Putri, sang Ayah bahkan sampai resign demi mendukung mimpinya.
Dalam acara FYP Trans7, Ibunda Putri menceritakan jika keterbatasan yang dimiliki anaknya, bukan suatu penghambat dan membuat patah semangat. Bukan hanya Ayahnya saja yang rela resign dari pekerjaannya namun Reni Alfianty sang ibu juga rela meninggalkan bisnis Restonya demi sang anak.
Woww salut ya moms pada kedua orangtua Putri.
Dikutip dalam laman resmi RSUD Bhakti Dharma Husada, menjaga kesehatan mental anak adalah sebuah aset berharga yang harus dijaga sejak dini. Dengan menjaga mental anak kita turut membantu anak mengembangkan rasa percaya dirinya, memiliki harga diri yang tinggi, dan mampu mengendalikan emosional yang sehat.
Belajar dari Putri kita bisa melihat peran kedua orangtuanya dalam menjaga kesehatan mental anaknya. Memberi kasih sayang tanpa syarat, mendukung penuh dan mengarahkan bakat yang dimiliki anaknya dan mengisi waktu bersama. Sehingga sang anak tidak merasa sedih dan mampu menerima kondisinya.
Masih dilansir dari laman resmi RSUD Bhakti Dharma Husada, kesehatan mental anak yang baik dan terjaga memungkinkan seorang anak mampu berpikir jernih, berkembang lebih baik secara sosial, mampu berkonsentrasi dan lebih mudah mempelajari keterampilan baru.
Tanpa sadar kadang sebagai orangtua kita lupa menjaga kesehatan mental anak, kerap menggunakan kekerasan dan nasehat-nasehat yang menyakiti perasaan anak. Hingga mereka tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri dan terluka batin.
Dikutip dalam buku Upgrade Mentalis Anak dan Orangtua karya Meyrani Dewi Utari, untuk mengembalikan rasa percaya diri anak yang mengalami kekerasan verbal maka orangtua harus lebih mempererat interaksi dengan anak.
Mulailah dengan menanyakan kesehariannya bercerita tentang pengalaman yang menyenangkan yang mudah dipahami anak.