Ektasi di Antara Bibirnya
- Pexels/Tan Danh
Olret – Menurut sebagian orang, kesedihan adalah salah satu bentuk perlindungan Tuhan. Dalam beberapa kasus, sering kali kita dijauhkan dari sesuatu, yang ternyata dikemudian hari membawa petaka.
Kesedihan juga suatu bentuk pendewasaan seseorang. Di masa terpuruk seperti ini, seseorang juga bisa menilai ketulusan seseorang. Karena hanya yang berjiwa tulus yang tidak akan meninggalkanmu.
Ektasi di Antara Bibirnya
Andai Tuhan tak melindungiku
Mungkin kami sudah saling memeluk
Alasannya sederhana, kedua lenganku terlalu nyaman untuknya
Pun denganku yang mudah terbuai oleh pesonanya
Andai Tuhan tak melindungiku
Mungkin kami telah mengejar orion
Menyiapkan luapan perbekalan
Mengikuti arah mata angin
Berpegangan tangan dan melesat bagai cahaya
Andai Tuhan tak melindungiku Mungkin kami telah mabuk
Butir-butir ekstasi kuselipkan di antara bibirnya
Candu-candu duniawi ia jejalkan dalam kepalaku
Untungnya, Tuhan begitu melindungi kami
Tangan-tangan malaikat membentuk simpul yang menjaga kami di setiap waktu
Bisikannya begitu menenangkan
Mereka pun tak jemu melakukan ritual untuk menggiring kami menuju kebaikan
Mendekap Sepi
Berdiam diri itu tidak baik, katanya Ada kalanya, mereka perlu tau Kamu tidak mendekap sepi
Ada yang penyayang yang selalu berdiri disampingmu Namun terkadang, ia terlupa
la berhak tau
Dunia boleh masa bodoh
Terkecuali pada ia, mereka, yang pasti peduli akan kisahmu
Aku masih inget bgt ini pertama kali kutulis
Bagi tau dengannya Menjerit sesukanya Umbar semua air mata
Sandarkan kepalamu di pundaknya
Air mata tidak selalu menadakan nestapa S
Sering kali ia mengambil peran haru Akan kebahagiaan yang menyapa, setelah dinanti sekian lama
Tuhan menciptakan mereka untukmu Kamu tidak sendiri
Air mata tidak selalu menandakan nestapa
Sering kali ia mengambil peran haru
Akan kebahagian yang menyapa, setelah dinanti sekian lama