Seperti Senja, Datang Memberi Ketenangan Pergi Meninggalkan Kesepian
Kamu yang entah dimana saat ini, aku selalu melangitkan namamu ketika gemuruh dan mendung bersatu menjadi air hujan yang berkah. Kalau doa akan dijabah saat hujan, aku adalah orang yang takkan pernah bosan mendoakanmu.
Semoga suatu saat nanti, skenario pertemuan kita dalam suasana yang indah atas takdirNya. Bila saja nanti kita bertemu, semua ini atas doa doa yang pernah kupinta padaNya, dan hujan adalah salah satu saat terindah dalam melangitkan namamu.
Saat Hujan Turun, Aku Juga Sering Sadar. Kita Bisa Saling Melepaskan Bila Tak Ada Kepastian Akad.
Entah sampai kapan rasanya aku menunggu kepastianmu untuk segera menghalalkanku, tidak banyak yang kupinta darimu, ini hanya soal keberanian dan kesiapan menemui kedua orang tuaku. Menantimu dalam ketidakpastian membuatku seakan ingin memutar arah dan meninggalkan hubungan yang belum diridhoi oleh Allah ini.
Jika aku tidak lagi ada dalam penantian disaat kau menujuku, mungkin aku sudah memilih untuk pergi dan menyambut kedatangan seseorang yang penuh kesiapan menujuku. Aku hanya berusaha menjaga diriku dari fitnah manusia didunia dan murkanya Allah di akhirat karena terlalu mengharapkanmu lalu membuatku lupa pada Dia yang menciptakanku.