Melepaskanmu Aku Sanggup, Ditinggalkanmu Membuatku Merasa Hidup
Olret – Semuanya sangat berbeda setelah kau tiada. Hari-hariku tak lagi sama. Mimpiku berganti, tawaku tak pernah seriang ini. Ternyata aku salah menilai bahagia. Bahagia bukanlah seseorang, bukan sebuah tempat, juga bukan sesuatu. Bahagia adalah rasa yang harus kuizinkan agar bisa bernafas lega.
Aku telah salah menganggapmu sebagai segalanya, hingga akhirnya akupun lemah saat hadirmu perlahan punah. Hidup ini adalah milikku, tentangku, dan semua pencapaianku. Yang jelas aku akan tetap hidup, bahkan lebih hidup dari hari ke hari. Tanpa perlu lagi peduli masihkah kamu ada di sisi.
Dulu Namamu Ada di Dasar Hatiku, Tak Tersebut oleh Lisan Namun Pantas Untuk Dipertimbangkan.
Sebuah nama yang berusaha kujaga dari liarnya pengharapan, serta tajamnya pendengaran setan. Sebuah nama yang semoga hanya aku dan Tuhan yang mengetahuinya. Satu nama yang tak pernah kusebut dalam doa, nama itulah yang berada tepat di relung jiwa.
Hati telah siap menerimamu, meski cinta belum kuizinkan jatuh terhadapmu. Aku masih menunggu waktu, apakah kamu yang akan mengetuk pintu rumahku?
Bukan Dirimu yang Tak Mampu Kulupa, Tapi Tentang Luka yang Harus Kurawat Hingga Pulih Sempurna. Yakin, Aku Sanggup :)
Benar bahwa hatiku masih bergetar setiap kali namamu disebut. Benar bahwa tak sanggup kulewatkan seharipun tanpa mengingatmu. Bukan kenangan yang membuatku enggan beranjak, melainkan luka yang sukses membuat dadaku sesak.
