Mari Bertukar Peran Agar Kamu Tahu Apa Itu Trauma

Ilustrasi Pasangan
Sumber :
  • Pixabay/StockSnap

Olret – Mengelu-elukan Sesuatu dengan Terlalu Akan Membuat Kalian Merasa Bodoh

Viral di X : Cewek Ini Bagikan Kisahnya Pacaran, Hamil Hingga Aborsi. Murahan Bangat?

Berbagai hal mengejutkan terbagi di antara kami. Setumpuk sesal menyergap tanpa ampun.

"Siapa dia?"

Curhat Pilu Cewek Bikin Nyesek, Hamil Hingga Aborsi Demi Cowok, Diputusin Hanya Lewat Pesan

"Siapa aku?"

"Mengapa aku?"

Cinta Datang Kepada Siapapun, Tak Mengenal Waktu

"Mengapa ia?"

"Kapan ia membuka mata?"

"Perlukah ia belajar memupuk sesal?"

Kami berbagi napas lelah. Harusnya kami saling mengingatkan sejak awal. Harusnya.

Bukan sama-sama bodoh dan terjebak, bukan.

Namun, aku juga membagi senyum. Tuhan telah menyelamatkan kami, hari ini. Jika tidak, kami tidak mungkin saling membagi tau malam ini. Fakta-fakta lucu yang mereka harus tau. Bahwa mengelu-elukan sesuatu dengan terlalu akan membuat kalian merasa bodoh.

Iya. Dunia harus tau. Jangan ikut bodoh. Cukup semesta dipenuhi dengan virus mematikan. Jangan sesaki lagi ia dengan kebohongan dan tipu daya. Jangan lagi.

Mari Bertukar Peran

Mari bertukar peran. Agar kamu tidak hanya menabur lara. Sesekali, kamu perlu tahu apa itu duka dan luka.

Apakah ada yang merasa hebat dengan mengukir trauma? Apakah ada yang menggenggam tanpa belas kasih? Apakah waktu yang hilang hanya menjadi sampah masa lalumu?

Mari bertukar peran. Agar kamu mengerti bagaimana perihnya dusta. Sesekali, kamu perlu tahu bagaimana krisis kepercayaan yang mencekik.

Apakah ada yang bercumbu dengan beberapa tangkai mawar dalam genggaman? Tidakkah cukup hanya dengan satu? Perlukah tertusuk duri agar tahu jawabannya?

Mari bertukar peran. Melewati malam hingga pagi tanpa kantuk dan suntuk. Mengumbar senang sepihak. Menumbuhkan angan tak terbatas.

Apakah karma hanya bualan? Haruskah menunggu esok untuk melihat campur tangan semesta? Haruskah?

Terlambat

Kita terlalu terlambat mengenal

Delapan tahun bukan waktu yang singkat

Mengapa tidak sejak dahulu saja?

 

Aku mendongak untuk sekedar menatapmu

Memikirkan cara untuk menggapaimu di atas sana

Celah yang menganga terlalu menjadi soal

Entah kapan genggaman ini akan bersua

 

Kamu lagi

Sosok yang hadir dalam mimpiku di bawah gulita malam

Sepertinya rindu ini mendesak untuk segera dituntaskan

Tapi bagaimana?

Entah kapan genggaman ini akan bersua