Hati-hati! 3 Mindset Jadul Ini Auto Bikin Keuangan Amburadul, kok Bisa?

Ilustrasi mengatur mindset
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@pavel-danilyuk

Nilai masih dianggap sebagai tolak ukur keberhasilan anak sekolah. Makanya dulu anak-anak berusaha mati-matian mendapatkan nilai bagus, nilai sempurna supaya orang tua tidak kecewa. Bahkan banyak anak-anak yang kemudian dipukul hanya gara-gara rangkingnya turun. Beruntung kalau kalian tidak merasakan memiliki orang tua semacam itu.

Bukan Sombong! Cek 5 Alasan Seseorang Menolak Reuni

Pandangan bahwa pekerjaan sukses adalah menjadi PNS alias pegawai negeri sipil sangat tinggi. Sehingga tuntutan harus sekolah yang pintar dan jadi juara kelas sungguh menjadi harapan para orang tua. Padahal sebenarnya sih anak harus bahagia di sekolah tidak boleh tertekan dengan pemikiran orang tua.

Tapi semua itu terpatahkan. Kenyataannya banyak soft skill yang bisa dipelajari dan dikuasai. Individu dengan pendidikan biasa namun sukses dibidangnya pun menjamur. Karena mereka memiliki tekad dan kemauan kuat untuk sukses terlepas dari apapun latar belakang pendidikan mereka.

Jadilah Pendamping Hidupku. Karena Ku Ingin Menjagamu Hingga Akhir Hayatku

3. Banyak Anak Banyak Rezeki

Sebaiknya pikirkan ulang jika mempertahankan mindset ketiga ini. Zaman dulu masih banyak pekerjaan yang memakai tenaga manusia. Sehingga makin banyak orang makin banyak pula yang kerja.

Aku Menerimamu Apa Adanya Dirimu, Sayang!

Kalau dilihat kondisi yang sekarang, dimana teknologi mampu menggantikan pekerjaan yang dilakukan manusia dan berpotensi menimbulkan banyak pengangguran, sedangkan biaya hidup semakin naik, maka sebaiknya jika ingin mempunyai banyak keturunan harus siap mental dan finansial supaya tidak mengandalkan anak sebagai dana pensiun.

Bagaimana setujukah kalian bahwa ketiga mindset diatas sudah tidak cocok lagi jika diterapkan di masa kini? Adakah mindset jadul lainnya menurut kalian?