Srikandi yang Mengabadikan Tenun Bima Lewat Kampung Tenun Adalah Yuyun Ahdiyanti

Yuyun Ahdiyanti
Sumber :
  • facebook

Olret – Bagi anak muda jaman sekarang, melestarikan budaya dan hasil karya tanah air itu bukanlah sesuatu yang membanggakan. Bahkan jarang anak muda Indonesia khususnya di kota-kota besar yang sangat sayang dengan budaya asli Indonesia.

Jadi Petani Muda, Muhammad Nazri Syahputra Jadi Inisiator Tani Muda di Deli Serdang

Bahkan anak muda juga lebih sering bangga menggunakan produk luar negeri yang harganya mahal hanya demi sebuah gengsi dan menggunakan barang branded. Namun tak semua kok seperti itu, masih ada orang yang mencintai Indonesia lewat budaya dan hasil karyanya di berbagai daerah.

Sebut saja Yuyun Ahdiyanti. Apakah kamu mengetahui atau bahkan pernah mendengarnya? Pasti jarang yang mengetahuinya bukan?

Reza Permadi Ciptakan Atourin Untuk Digitalisasi Pariwisata Indonesia

Namun kini dia semakin populer dan membanggakan tanah air karena memenangkan SATU Indonesia Awards 2024 yang diadakan oleh PT Astra International Tbk. Namanya kini menghiasi media nasional dan maupun daerah. Lantas apa yang membuat namanya semakin terang benderang?

Srikandi yang Mengabadikan Tenun Bima Lewat Kampung Tenun Adalah Yuyun Ahdiyanti

Yuyun Ahdiyanti

Photo :
  • facebook
Mengenal Rengkuh Banyu Mahandaru, Kenalkan Produk Kemasan dari Pelepah Pinang

Dia adalah perempuan yang mencintai budaya dan hasil karya dari kampung halamannya. Lewat tenun Bima dan UKM Dina yang dirintis sejak tahun 2015. Hal ini karena sebelumnya, dia sangat terusik karena kampung halamannya tak pernah dipandang sebagai Kampung Tenun.

Beruntungnya, saat dia membagikan potret kain tenun milik keluarganya di media sosial membawa keberuntungan. Tak disangka, dari unggahan tersebut banyak yang berminat untuk memesannya dan berujung pada banjir pesanan.

Setelah itu, dia pun akhirnya mulai melebarkan sayap dan bisnis lewat UKM Dina. Meski memang kesulitan mengakses modal dan pemasaran, dia pun akhirnya memberikan modal kepada para penenun di sekitarnya.

Bukan hanya itu, dia juga membantu memasarkan hasil tenun tersebut lewat UKM Dina yang dia bangun. Warga pun merasa aman dan tertarik dengan skema bisnis tersebut karena memang sama-sama menguntungkan.

Kampung Ntobo Sebagai Kampung Tenun

Tak ada usaha yang mengkhianati hasil, kalimat tersebut memang sangat cocok untuk usaha Dina selama ini. Kini usahanya sudah memberdayakan lebih dari 200 penenun dan 15 orang penjahit.

Selain kain tenunnya yang sangat populer, kini kampung halaman yaitu Ntobo sudah mulai terkenal dengan Kampung Tenun yang menarik wisatawan. Kini wisatawan juga datang berbondong-bondong untuk melihat langsung cara menenun kain tersebut.

Kini bukan hanya pasar Indonesia, dia juga sudah merambah pasar Internasional. Dia juga mulai mengajak kerja sama berbagai pihak termasuk pemerintahan maupun akademisi untuk inovasi produk terbarunya.

Sebagai informasi, Tenun Bima memiliki empat motif dasar yang memiliki makna dan arti masing-masing.

  1. Motif bunga samobo yang bermakna sebuah pengharapan masyarakat
  2. Bunga satako yang menjadi simbol kepribadian seseorang seperti setangkai bunga yang menebar harum dan keindahan dalam hidupnya
  3. Bunga kakando yang memiliki isyarat bahwa kedudukan tertinggi dan teratas yakni Tuhan Semesta Alam
  4. Bunga aruna yang mengandung makna 99 sifat Allah, sebagai pencipta alam yang selalu dipuji dan disembah oleh hamba-Nya.

Perjuangan yang menghasilkan sebuah prestasi

Perjuangan Yuyun Ahdiyanti memang tak mudah, namun usahanya kini membuatnya menjadi salah satu pemenang SATU Indonesia Awards 2024 di bidang Kewirausahaan Pada gelaran 15th SATU Indonesia Awards 2024.