Di Setiap Doa-Doaku, Selalu Kurapalkan Kebahagian Untukmu Sayang
- Google Image
Kuakui, kadang aku juga cemburu, kadang aku juga merasakan rindu. Aku tetap manusia biasa, yang juga ingin menjadikan diriku satu satunya untukmu, begitupun sebaliknya.
Namun, saat aku kembali melihat diriku sendiri, bagaimana banyaknya kekuranganku dan aku belum siap, baik dalam segala hal untuk menjadi pasangan terbaik dalam hidupmu. Maka, aku memilih untuk menelan kembali segala rasa rindu, cemburu dan kekecewaan itu.
Aku kembali pada Tuhanku, kembali menyandarkan hatiku kepadaNya, kembali mengingatkan diriku sendiri, bahwa berharap pada manusia hanya akan berakhir dengan kekecewaan.
Aku mengambil napas sebanyak banyaknya, meredakan bara dan nafsu yang bergelora dalam dada. Lalu, tersenyum dan yakin, bahwa Tuhanku sudah menyiapkan yang terbaik untukmu, juga diriku di masa depan kita.
Jadi, Meski Cinta Itu Membuatku Ingin Membahagiakan Dan Mendoakanmu. Percayalah, Saat Aku Pantas Aku Akan Segera Meminangmu. Dan Jika Kamu Memang Bukan Tercipta Untukku. Tidak Akan Terbesit Sedikitpun Kekecewaan Di Hatiku
Kini yang bisa aku lakukan memang hanya sebatas membahagiakan dan mendoakanmu dalam diam. Karena, aku juga masih harus mengejar mimpi, aku masih harus memperbaiki diri. Aku sadar, baik secara mental, finansial, dan ilmu agama, aku masih belum mampu untuk jadi terbaik untukmu.
Namun, aku juga tidak punya hak untuk memintamu menungguku. Selain, karena memang aku tidak pernah ingin memberikan harapan dan janji yang belum tentu nyata. Cinta ini tulus, hanya ingin kamu bahagia dan mendapatkan yang terbaik. Oleh sebab itu, dari dulu, aku lebih memilih untuk mencintai dan membahagiakanmu dalam diamku. Sebatas teman menurutmu, tapi sebenarnya lebih di hatiku.