Yang Memutuskan Tepat Atau Tidak Jodohmu Adalah Tuhan, Bukan Mulut Tetangga

Bukan Jodoh
Sumber :
  • instagram

Trimakasih untuk selalu ada, untuk kesabaran yang tak pernah habis, untuk saling bermetamorfosa dengan proses yang tak selalu mudah, tapi selalu indah. Tak apalah kita berubah, seperti apapun, bermetamorfosa menjadi seseorang yang dibutuhkan atau diharuskan, selama kita tetap bisa menjadi diri kita sendiri, selama kita bisa saling bertanggungjawab, selama kita bisa saling menyadari dan merasakan; bahwa aku selalu menjadi bagian dari diri kamu. Begitupun sebaliknya. [Kutipan Buku Genap]

Semakin Besar Pegorbanan yang Kita Lakukan, Seharusnya Semakin Bahagia Kita Dibuatnya. Bukan Malah Kesal Apalagi Terbebani.

Sekuat Apapun Bertahan, Jika Memang Belum Jodoh! Akhirnya Akan Berpisah Juga

Aku pikir aku sudah banyak berkorban untukmu. Tapi ternyata belum. Karena jika sudah, harusnya aku tak perlu repot-repot menuntut agar kamu bersedia menjadikanku rumah, tempat paling nyaman yang kamu punya. Karena jika pengorbanan sudah diikuti dengan harapan akan balasan, namanya bukan pengorbanan lagi, bukan? Karena jika sudah, harusnya aku diselimuti dengan kebahagiaan hasil pengorbanan itu sendiri, bukan malah terbebani dengan rasa kesal yang tak terungkap atau kecewa yang terpendam. [Kutipan Buku Genap]