Mengapa Allah Merahasiakan Kematian? Begini Penjelasannya
- Youtube
Misalnya mencintai Allah dan rasul-nya, bertawakal kepada Allah SWT, mengikhlaskan seluruh macam ibadah hanya kepada Allah ta'ala semata. Bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan berlaku sabar di atas hukum-hukumnya.
Semua amalan ini, wajib atas seluruh makhluk berdasarkan kesepakatan para imam agama. Perlu juga diketahui bahwa ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya amal. Di dalam al-qur'an Allah subhanahu wa ta'ala berfirman.
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). QS Al-Bayyinah ayat 5
Ibnul qayyim dalam kitab badai'ul pawai, juga menjelaskan keagungan amalan-amalan hati. Ia berkata bahwa amalan-amalan hati adalah hal pokok. Adapun amalan anggota badan adalah pengikut dan penyempurna.
sesungguhnya niat sedudukan dengan roh, adapun amalan sedudukan dengan jasad. Sehingga apabila roh telah terpisah dengan jasad, maka binasalah. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman.
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya." Quran Surah Ali Imran ayat 185.
Dalam kehidupan manusia, punya rasa ikhlas dalam ibadah dilakukan karena tahu akan menghadapi kematian. Dengan dirahasikannya kematian, manusia akan melakukan amal ibadah secara ikhlas. Bukan karena mengetahui bahwa ajalnya sebentar lagi akan menjemput.