Istirahatkanlah Tubuh Jika Kamu Mengalami Sinyal-Sinyal ini!
- freepik
Olret – Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan "burnout" sebagai akibat dari stres kronis di tempat kerja dan dalam kehidupan, disertai dengan gangguan fisik dan kesehatan.
Burnout bisa terjadi pada waktu yang tidak direncanakan dan tidak terduga. Artinya, tidak selalu mudah untuk mengidentifikasi gejala fisik dan psikologis. Penting untuk memperhatikan pesan yang dikirimkan tubuh agar dapat menjaga diri dengan baik.
Tanda-tanda tubuhmu sedang kelelahan
1. Kamu merasa lelah bahkan setelah bangun tidur
Tekanan pekerjaan membuat terus-menerus berada dalam kondisi mental yang berlebihan. Perhatikan kualitas tidur setiap malam. Meski banyak orang yang kesulitan mendapatkan tidur malam yang nyenyak, apalagi seiring bertambahnya usia.
Namun jangan salahkan alasan ini ketika kamu masih berada di usia kerja yang masih muda. Jika merasa lelah bahkan setelah tidur semalaman, ini menandakan bahwa tubuh sedang mengalami terlalu banyak stres.
Harap temukan solusi untuk memperbaiki situasi ini sesegera mungkin. Pertama-tama, jauhi pemicu stres di tempat kerja. Selanjutnya, sesuaikan kembali pekerjaan dan jadwal harian Anda, utamakan istirahat dan relaksasi.
2. Mempunyai masalah pencernaan
Tanda lain bahwa tubuh kelelahan dan perlu istirahat adalah terus-menerus mengalami masalah pencernaan. Sebuah studi tahun 2023 yang diterbitkan dalam Journal of Psychosomatic Research menentukan prevalensi berbagai gejala fisik yang terkait dengan kelelahan.
Studi ini mengevaluasi 687 orang Swedia yang mengalami kelelahan parah dan menemukan bahwa gejala gastrointestinal sangat umum terjadi. Secara khusus, ini termasuk sakit perut, mual dan gangguan pencernaan. Para peneliti mencatat bahwa risiko kelelahan meningkat 1,52 kali lipat dengan setiap gejala tambahan.
Jika kamu merasakan sakit perut terus-menerus yang tidak kunjung membaik setelah pengobatan, ini bisa menjadi tanda peringatan bahwa sudah waktunya untuk lebih banyak istirahat.
3. Kamu menderita “kabut mental”
Majalah Psychology Today mendefinisikan “kabut otak” sebagai jenis gangguan kognitif yang mencakup daya ingat yang buruk, kesulitan berkonsentrasi, kebingungan, dan kelelahan mental.
Ini juga merupakan tanda bahwa tubuh mengirimkan peringatan “S.O.S”. Stres kronis membuat sistem saraf waspada. Ini menempatkan kamu dalam keadaan melarikan diri, berkelahi, atau membeku.
Kamu mungkin mengalami kesulitan menyelesaikan tugas-tugas sederhana karena otak dalam mode bertahan hidup. Hal ini dapat membuat kamu merasa kewalahan dengan kehidupan sehari-hari.
Kabut otak bukan hanya tanda kelelahan di tempat kerja, tapi juga bisa terwujud dalam kehidupan pribadi dan keluarga. Mengasuh anak juga merupakan penyebab kelelahan. Saat ini, kamu membutuhkan lebih banyak dukungan dari kerabat. Luangkan waktu untuk istirahat, jangan melakukannya sendirian.
4. Kamu sering mengalami sakit kepala dan nyeri otot
Tanda lain dari kelelahan fisik adalah ketika kamu mengalami sakit kepala berulang dan nyeri otot secara umum.
Sakit kepala merupakan tanda bahwa kamu mengalami stres dan tekanan ekstra pada tubuh. Menurut artikel tahun 2016 yang diterbitkan di jurnal World Psychiatry, mengalami nyeri muskuloskeletal juga dikaitkan dengan kelelahan.
Kamu mungkin mengalami nyeri punggung, leher, dan bahu, yang semuanya merupakan tanda bahwa kamu mengalami stres fisik dan tidak dapat rileks sepenuhnya.
Tubuh kamu sering kali mengubah masalah emosional menjadi penderitaan fisik. Itu sebabnya ketidaknyamanan kronis adalah tanda bahwa kamu perlu melepaskan diri dan beristirahat untuk pulih.
5. Kamu merasa mati rasa secara emosional
Merasa terputus dari emosi kamu sendiri atau orang-orang di sekitar kamu adalah tanda kelelahan. Tidak hanya itu, kamu juga merasa jauh dan memiliki perasaan negatif terhadap pekerjaan.
Menurut Survei Pekerjaan dan Kebahagiaan tahun 2021 dari American Psychological Association, 26% orang yang disurvei melaporkan kurangnya minat, kehilangan motivasi, dan terkurasnya energi di tempat kerja; 32% orang mengatakan mereka hampir tidak memiliki emosi, tidak sedih maupun bahagia.
American Psychological Association juga mencatat bahwa beberapa pekerjaan lebih rentan terhadap kelelahan dibandingkan pekerjaan lainnya, terutama petugas kesehatan dan guru.
Posisi-posisi ini adalah peran yang berorientasi pada komunitas. Guru tidak hanya bertanggung jawab mendidik anak secara intelektual tetapi juga mendukung dan membina emosinya.
Namun, upah sering kali dibayar di bawah nilainya. Hal ini dapat berkontribusi pada keterputusan emosional dan kelelahan umum yang dirasakan oleh para guru.