Mengintip Suasana Pasar Tempo Dulu di Pasar Papringan Ngadiprono

Pasar Papringan Ngadiprono
Sumber :
  • instagram

Dalam bertransaksi, tidak diperlukan uang rupiah, melainkan koin yang dibuat dari bambu. Di pintu masuk, kamu harus menukarkan uang dengan koin bambu bernilai Rp2.000, Rp20.000, atau Rp50.000. Harga makanan yang ditawarkan pun dihitung dengan satuan koin bambu tersebut.

Tarif masuk ke tempat wisata ini terbilang murah yaitu hanya Rp5.000 per orang. Sementara itu, untuk parkir sepeda motor dikenakan tarif Rp3.000 dan mobil Rp5.000.

Kuliner Lokal yang Unik di Pasar Papringan

Selain menawarkan suasana tradisional pedesaan tempo dulu, Pasar Papringan juga jadi pusat kuliner tradisional yang takkan kamu temukan di tempat lain. Salah satu makanan unik di sini ialah Ndas Borok yang dalam bahasa Jawa berarti kepala dengan luka borok atau bernanah. Makanan khas Temanggung ini merupakan perpaduan singkong, gula aren, dan parutan kelapa. Bahan-bahan tersebut dikukus menggunakan loyang bundar selama kira-kira 30 menit. Setelah itu, kue dipotong menjadi beberapa bagian seperti bentuk potongan pizza.

Kuliner unik lainnya yaitu Bal Jendal, kue yang juga berbahan dasar singkong. Singkong yang telah diparut dibentuk bulat-bulat sebesar bola ping pong dan bagian dalamnya diisi potongan pisang. Setelah itu digoreng dan disajikan dengan ditusuk seperti sate. Biasanya setiap tusuk berisi tiga buah kue. Sebelum disajikan, kue ditaburi terlebih dahulu dengan gula halus.

Untuk minumannya, kamu wajib mencoba Wedang Pring. Minuman tradisional ini tak hanya menyegarkan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Seperti namanya yang berarti minuman bambu, bahan utamanya dari daun bambu yang masih muda. Daun dihancurkan kemudian dihaluskan lalu dicampur dengan air, setelah itu diperas. Air perasan tersebut direbus bersama gula batu beserta cengkeh dan kayu manis, dan ditambahkan madu.

Tips Berkunjung ke Pasar Papringan