8 Hal yang Kamu Lakukan Saat Merasa Kurang Produktif

Hal yang Kamu Lakukan Saat Merasa Kurang Produktif
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Di zaman sekarang, dengan berbagai tuntutan baik dari lingkungan maupun diri sendiri. Kamu merasa dirimu harus selalu produktif dan melakukan sesuatu yang bermanfaat. Jika perlu, bisa melakukan banyak pekerjaan di satu waktu dan mendapatkan hasil sebagaimana goal pribadi yang diinginkan.

Sayangnya, terkadang ada saatnya kamu merasa kurang produktif karena berbagai alasan. Semisal, kesibukan kamu dalam satu pekerjaan membuat pekerjaan lainnya terbengkalai. Sehingga ada perasaan kecewa pada diri sendiri, karena di hari itu, kamu gagal mencapai keproduktifan yang kamu angankan.

Nah, tenang dahulu, percayalah hal itu terjadi bukan karena kamu malas. Dan untuk mengembalikan semangat lagi, coba lakukan 8 hal ini.

1. Mengerti Jika Tubuh Juga Butuh Istirahat dan Rasa Malas

Tubuh Juga Butuh Istirahat dan Rasa Malas

Photo :
  • freepik.com

Bekerja keras memang adalah hal yang baik. Karena memang waktu yang berharga tidak akan terulang kembali. Sehingga penting untuk mengisinya dengan berbagai hal yang bermanfaat.

Namun, kamu juga harus mengerti, jika sesekali rasa malas hadir dan membuat kamu enggan untuk produktif juga bentuk kewajaran. Bisa jadi, itu adalah tanda kamu butuh istirahat, healing, melakukan aktivitas baru di luar aktivitas kamu yang monoton dan peringatan untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri. Jadi jangan merasa bersalah.

2. Berhenti Menghakimi Diri Sendiri

Hal yang Kamu Lakukan Saat Merasa Kurang Produktif

Photo :
  • freepik.com

Saat enggan untuk produktif muncul. Cobalah untuk berhenti atau meliburkan diri sejenak dari pekerjaanmu. Alihkan pada kegiatan healing yang bisa mengembalikan semangat dan merefresh otak. Seperti meditasi, me time atau sekadar istirahat sejenak sembari merenung.

Jangan merasa jika healing yang kamu lakukan itu adalah tindakan buang-buang waktu atau mengurangi waktu produktif kamu. Justru rangkullah dirimu, kembali temukan semangat baru dan jangan menghukum diri sendiri dengan mengeluh juga memaksakan diri.

3. Tidak Melakukan Beberapa Pekerjaan Bukan Berarti Tidak Produktif

Misalnya saja, kamu membersihkan rumah, merawat anak-anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Hal itu juga merupakan pekerjaan yang menguras waktu dan tenaga. Jadi, hanya karena tidak bisa mengerjakan sesuatu yang menghasilkan uang bukan berarti kamu tidak produktif.

Dalam pekerjaan pun ada skala prioritasnya. Kamu yang menentukan dan memilih pekerjaan mana yang penting dilaksanakan sebagaimana peran dan tanggung jawabmu. Jika kebetulan kamu adalah seorang ibu rumah tangga, maka prioritas utama memang pekerjaan dalam rumah tangga dan mengurus anak-anak.

Barulah jika ada pekerjaan lain yang bisa menghasilkan uang dan meningkatkan keproduktifan, kamu bisa mengerjakannya di sela sela waktu. Sebab, tidak mungkin semua pekerjaan bisa diselesaikan di satu waktu.

4. Dari Tidak Produktif, Awal Menjadi Produktif

Hidup itu harus seimbang. Kamu membutuhkan waktu untuk istirahat, healing, olahraga, di samping bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebab, di waktu tidak produktif itu (istirahat atau healing) kamu mengumpulkan tenaga dan semangat untuk bisa menjadi produktif kembali.

Lagi pula, hidup itu terus berulang dan pekerjaan tidak akan pernah selesai. Setiap hari kamu melakukan pekerjaan dan rutinitas yang sama. Jadi, wajar saja, muncul perasaan malas, tertekan juga stres.

5. Berikan Apresiasi Pada Dirimu Sendiri

Apa pun pencapaian yang kamu dapatkan hari ini. Meski itu kegagalan maupun perasaan kurang produktif sekali pun. Tetap berikanlah apresiasi dan semangat untuk dirimu sendiri. Ada banyak cara untuk mengapresiasi diri sendiri, misalnya dengan melakukan me time, menghibur diri, mengucapkan terima kasih pada diri sendiri dan lebih mencintai dirimu.

Dengan mengapresiasi dirimu, maka keinginan untuk menjadi lebih baik dan bekerja lebih keras akan muncul lagi. Selain itu, hal itu bisa mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan tidak lagi merasa insecure.

6. Sering-sering Lakukan Healing Di Rumah

Ketika rasa malas melanda, justru kamu harus mengisi kemalasan itu dengan melakukan healing yang bermanfaat. Seperti jalan-jalan sejenak untuk menghirup udara segar dan menghilangkan kepenatan, melakukan meditasi singkat, melakukan perenggangan otot dan banyak cara lainnya.

Dengan sering melakukan healing, maka tubuh akan terecharge kembali semangatnya. Jadi, pikiran selalu fresh dan siap memaksimalkan pencapaian.

7. Rendahkan Gol Yang Ingin Dicapai

Terkadang perasaan mala situ muncul karena gol yang kamu tetapkan terlalu tinggi. Sehingga tidak nampak realistis bisa kamu dapatkan dalam waktu, tenaga dan biaya yang ada.

Oleh karena itu, sadar diri pada kemampuan diri sendiri juga merupakan hal yang penting dan menghindarkan dari rasa tertekan yang berlebihan saat berusaha mencapainya.

Coba kurangi atau rendahkan goal kamu. Lalu wujudkan dalam tindakan yang nyata. Baru setelah kamu berhasil melakukannya, kamu boleh saja meningkatkan secara perlahan goal yang kamu impikan.

8. Hadapi Ketidakproduktifan Dengan Tenang

Namanya mood memang bisa berubah. Kadang kamu begitu semangat bekerja, kadang rasa malas menerpa. Hal itu adalah siklus yang wajar dalam proses hidup. Tinggal kamu mengaturnya supaya tidak berlebihan baik dalam bekerja maupun bermalas-malasan.

Jadi tidak perlu cemas saat kamu merasa kurang produktif di satu waktu. Namun, tetap berikan semangat, supaya dirimu lebih produktif di hari lainnya. (Ika Tusiana)