Kisah Nyata: Curhatan Seorang Guru yang Jauh dari Kata Mapan

Guru yang mengajar
Sumber :
  • U-Repot

“Maaf Bapak/Ibu saya mengajar di 3 sekolah di 3 kelurahan dengan jumlah murid sebanyak 520 orang siswa yang mana tidak mungkin saya perhatikan semuanya. Saya punya jam kerja di setiap sekolah dan kewajiban saya hanya sampai di jam tersebut, di luar jam itu bukan tanggung jawab saya.

Apalagi jika itu sudah jam pulang sekolah, kecuali anak Bapak/Ibu berurusan dengan pihak kepolisian baru saya akan turun tangan. Sejauh ini saya sudah mencari tau keberadaan anak Bapak/Ibu, jadi tolong tunggu aja. Tolong mengerti. Mohon maaf dan terima kasih.”

Mungkin Terlihat Sadis, Tapi Kenyataannya Begitulah.

Terkesan sadis dan tega, ya? Iya harus begitu. Orang tua lah yang punya tanggung jawab penuh terhadap anak-anak mereka, bukan pihak sekolah. Ah, aku juga pernah didatangi oleh orang tua yang menangisi anak laki-laki mereka yang sudah 2 hari kabur dari rumah karena sehari sebelumnya mereka bertengkar, memang sang anak sudah 2 hari tidak masuk sekolah, dan jawabanku:

“Bu, tunggu aja, ga sampe seminggu anaknya juga pulang kok”. “Kok Ibu bisa tenang sih? Ibu kan wali kelasnya?” Jawab Ibunya sambil sesenggukan. “Bu, anak Ibu termasuk salah satu anak yang mendapat perhatian khusus dari saya. Saya tau gimana karakter anak Ibu. Saya yakin anak Ibu ga akan kabur lama-lama, paling lama seminggu, paling cepet besok malem juga pulang” Jawabku untuk meyakinkan sang Ibu.

Dan keesokan siang harinya aku dapat telpon dari sang Ibu yang mengatakan bahwa anaknya sudah pulang sendiri pada jam 8 pagi hari.

Itu anak laki-laki, pernah juga terjadi dengan anak perempuan dengan kasus yang sama. Reaksiku pun sama. Tapi untuk kali ini aku katakan bahwa anaknya tidak akan pergi lebih dari 3 hari. Yes, prediksiku tepat, dai kabur hanya 2 hari 1 malam.