Akhirnya Kamu Duduk di Singgasana Bersamanya, Tempat yang Kita Impikan
Kau hancurkan mimpi-mimpi yang dulu selalu kita bincangkan dengan tawa bahagia. Sekarang aku tak mampu menahan lajumu. Aku mengobati luka sendiri. Seharusnya, Dari awal aku harus bersiap.
Bahwa bagimu meninggalkanku adalah hal mudah. Dan kau akan selalu ada di posisi meninggalkan. Seperti dulu, saat kau juga pernah meninggalkanku.
Akhirnya dia yang sempat kembali, pergi lagi dari pelukanmu. Masihkah kau mau menunggunya untuk kedua kali?
Mana Semua Janji Itu? Mana Buktinya Kamu Tak Akan Pergi? Sekarang Kau Tega Meninggalkan Semuanya.
Katamu, aku kekasihmu. Kau memilihku di antara sekian manusia. Tidak ada yang lain. Dan kau setia padaku. Katamu, aku satu-satunya. Dan aku adalah orang yang kau rindukan. Setiap membuka mata. Dan menutup hari.
Katamu, kau mencintaiku. Menyayangiku dan tak akan pergi. Kau yakin kita akan bersama selamanya. Katamu, aku tidak boleh pergi. Kuturuti inginmu, aku tidak pernah pergi. Aku tidak pernah pergi sampai akhirnya kau yang pergi. Semua kata-katamu sekejap kau lupa. Tinggal aku yang berjanji tak akan pergi, teguh memegang janjiku.