Kelak Kita Akan Mengingat Hari Ini
- Pexels/João Jesus
Ia Datang dengan Suara Malaikat
Kuperiksa setiap rongga di hatiku, kosong. Ternyata, meski aku kembali menemukannya di sosial media, itu tidak membuatku menoleh.
Aku menelisik lagi, adakah bayangan yang mengisi celah itu? Nihil. Tak ada apa pun di sana.
Pernah suatu hari, orang lain datang dengan suara malaikat dan jubah peri. Ah, agaknya aku sedikit silau. Suaranya mengandung candu untuk didengar lagi dan lagi. Terlebih saat aku merasa jatuh dan patah. Suara itu seakan mampu menghidupkan kembali ragaku yang layu dan jiwaku yang koyak.
Ya, aku menghidu aroma kasih dan meramu harap untuk bertemu. Dua puluh dua hari kurasa cukup untuk membuatku terlena. Tiga pekan ia menyuapiku ketenangan. Berharap ia dan hanya ia adalah jawaban dari semua keputus asaanku di tahun 2017.
Sebelum kenyataan membuatku membuka mata. Sebelum aku menyadari apa yang kuinginkan, kini ia kembali lepas saat nyaris tergengggam. Nyaris. Selalu saja hampir.