Daisy ex-MOMOLAND Sebut Para Idol Harus Menanggung Biaya Hukum Atas Komentar Jahat yang Diterimanya
- Soompi
Olret – Sisi gelap KPop kembali terkuak setelah mendengar pengakuan Daisy ex-MOMOLAND. Melalui Instagram @panncafe pada Senin, (4/9/2023), ia membenarkan bahwa para idol harus menanggung biaya untuk tindakan hukum atas komentar jahat yang diterimanya.
Hal ini pun menjadi topik hangat karena para idol di industri K-Pop memang sering menjadi sasaran kebencian dan kritik yang tidak beralasan dari para netizen.
Dalam sederet tweetnya, Daisy secara blak-blakan membagikan pengeluaran tak terduga yang harus ditanggungnya dan dianggap cukup “lucu” untuk ditanggung para idol.
Tweet ini mengungkapkan kontrak dunia hiburan yang suram, dimana para idol sering menanggung biaya.
Meskipun mungkin tampak mengejutkan ketika seorang idol harus menanggung biaya tindakan hukum atas tindakan jahat yang diterimanya, idola 24 tahun ini menekankan seluk-beluk dan potensi jebakan dalam hubungan perusahaan idol.
Lebih lanjut, pemilik nama lengkap Daisy Yoo ini mengklarifikasi lebih lanjut bahwa ia tidak ingin mengambil tindakan hukum dan tidak membayar meski telah merasa terbebani dengan komentar jahat yang diterimanya.
Namun, sesaat setelah klarifikasi ini dirilis, seorang penggemar merasa tidak setuju dengan tindakan Daisy ini. Karena menurutnya, tanggung jawab untuk menanggulangi serangan dan tindakan jahat ini harusnya berada di tangan perusahaan dan bukan pada idol itu sendiri.
Melihat hal ini, Daisy sigap menanggapi dan menyatakan persetujuannya, meski dengan hati-hati.
Kasus ini menjadi alasan tambahan perlunya transparansi dan keadilan dalam kontrak hiburan idol KPop. Karena para idol, terutama yang muda dan belum berpengalaman, sering kali harus melakukan kontrak yang persyaratannya sangat menguntungkan agensi.
Sementara diri mereka tidak terlalu dilindungi dan kurang mendapat perlakukan yang baik. Seperti biaya-biaya yang disebut Daisy tersebut, netizen menilai hal ini sebagai potensi dinamika eksploitatif.
Di mana para artis tidak hanya menanggung beban emosional akibat kejahatan cyber yang diterimanya, tetapi mereka juga harus mengalami kerugian finansial karena melakukan pembelaan terhadap komentar-komentar tersebut.
Bagaimana pendapat kalian?