6 Minuman Detox Terbaik untuk Mempercepat Penurunan Berat Badan

Dalam kedokteran, seseorang dapat mencapai detoksifikasi dengan menghilangkan racun dari tubuh setelah dikonsumsi, menggunakan penangkal, dan teknik seperti dialisis dan (dalam beberapa kasus) terapi khelasi.

Tubuh kita memiliki sistem detoksifikasi alami, seperti hati dan ginjal, dan protein intraseluler seperti enzim CYP yang ditemukan di retikulum endoplasma atau membran dalam mitokondria. Dalam kasus gagal ginjal atau hati, dialisis dapat mereplikasi fungsi ginjal, dan transplantasi ginjal dan hati mungkin diperlukan.

Terapi detoks sering direkomendasikan karena potensi paparan bahan kimia berbahaya di lingkungan atau makanan, seperti logam berat, bahan kimia buatan, polusi, dan zat berbahaya lainnya.

Namun, para ahli juga mengklaim bahwa terapi ini dapat membantu mengobati berbagai kondisi medis, termasuk obesitas, gangguan pencernaan, penyakit autoimun, peradangan, alergi, kembung, dan kelelahan kronis.

Detox dan Penurunan Berat Badan

Kesehatan tergantung pada minum air yang cukup. Konsumsi air sering disarankan sebagai strategi diet untuk menurunkan berat badan dan mencegah kelebihan berat badan dan obesitas.

Namun, tidak ada data yang mendukung klaim ini—individu yang menjalani diet untuk menurunkan atau mempertahankan berat badan mengklaim bahwa minum lebih banyak air memiliki dampak penurunan berat badan.

Halaman Selanjutnya

Namun, penelitian oleh Int. J. Pharm. Sci. Rev. Res., 53(1), November - December 2018; Article No. 13, Pages: 62-71 dengan judul Impact of Drinking Water on Weight Loss: A Review, mengklaim efek air pada penurunan berat badan berfluktuasi. Namun, tidak diragukan lagi benar bahwa mengganti jus buah atau minuman non-nutrisi lainnya dengan air atau jus detoks memiliki dampak positif pada penurunan berat badan.