Tanda-Tanda Disfungsi Seksual pada Pria vs Wanita dan Cara Mencegahnya

Olret – Organ seksual dan reproduksi kita berhak mendapatkan perawatan yang sama seperti bagian tubuh kita yang lain. Penting untuk memulai percakapan seputar kesehatan seksual kita, mendiskusikan segala penyimpangan dalam kehidupan seks dan terbuka tentang hasrat seksual yang berkurang dan libido yang rendah, karena semua ini dapat mengarah pada berbagai jenis disfungsi seksual. Tapi apa itu disfungsi seksual?

Apa itu disfungsi seksual?



Tanda-Tanda Disfungsi Seksual

Photo :

• freepik.com

Disfungsi seksual adalah ketika orang atau pasangan tidak menerima kepuasan apa pun dari aktivitas seksual. Biasanya, respons seksual meliputi kesenangan, hasrat, orgasme, atau rasa sakit.

Namun, bila kamu tidak merasakan gairah, gairah terbatas dan/atau tidak memiliki hasrat, maka itu bisa berarti kamu mengalami disfungsi seksual. Baik pria maupun wanita dapat mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan ini dan tergantung pada penyebabnya, kamu mungkin mengalami berbagai macam gejala.

Jenis masalah seksual pada wanita

Menurut Cleveland Clinic, berikut 4 jenis disfungsi seksual pada wanita:

1. Anorgasmia: Gangguan orgasme, atau ketidakmampuan untuk mengalami orgasme
2. Dispareunia: Nyeri saat berhubungan seks
3. Gangguan hasrat seksual hipoaktif: Libido rendah, atau kurangnya hasrat seksual
4. Gangguan gairah seksual: Kesulitan menjadi terangsang

Jenis masalah seksual pada pria



Jenis masalah seksual pada pria

Photo :

• freepik.com/author/jcomp

Pada pria, ada 4 jenis disfungsi seksual. Sesuai Klinik Cleveland, ini termasuk:

1. Disfungsi ereksi (kesulitan mendapatkan / mempertahankan ereksi)
2. Ejakulasi dini (mencapai orgasme terlalu cepat)
3. Ejakulasi tertunda atau terhambat (mencapai orgasme terlalu lambat atau tidak sama sekali)
4. Libido rendah (minat seks berkurang)

Gejala disfungsi seksual pada pria vs wanita

Pria dan wanita sama-sama dapat mengalami gejala disfungsi seksual yang serupa termasuk kurangnya hasrat seksual, masalah terangsang, dan nyeri saat berhubungan seks.

Khususnya pada pria, mungkin ada gejala seperti ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penuh, ejakulasi tertunda atau tidak ada saat dirangsang secara seksual, dan ejakulasi dini.

Di sisi lain, wanita mungkin mengalami kesulitan mencapai orgasme, vagina kering dan dispareunia yaitu nyeri saat berhubungan intim.

Penyebab umum disfungsi seksual

Mungkin ada penyebab fisik dan psikologis disfungsi seksual pada pria dan wanita.

Wanita dengan gangguan aliran darah, kondisi ginekologi atau mereka yang sedang menjalani pengobatan tertentu atau dalam perawatan, atau mengalami perubahan hormonal dan kondisi kesehatan dapat mengalami disfungsi seksual.

Selain itu, masalah psikologis seperti depresi, stres, pelecehan seksual atau fisik atau masalah hubungan juga dapat mengalami masalah dalam kehidupan seksual mereka.

Pada pria, faktor seperti kadar testosteron rendah, obat resep, gangguan pembuluh darah, merokok dan alkoholisme dapat menyebabkan masalah seksual. Selain itu, faktor psikologis seperti masalah hubungan, depresi, trauma seksual di masa lalu, stres terkait pekerjaan, dan kecemasan dapat berkontribusi dalam meningkatkan risiko disfungsi seksual.

Bagaimana mencegah atau mengurangi risiko disfungsi seksual?

Sementara penuaan mungkin menjadi faktor yang dapat meningkatkan peluang untuk mengembangkan disfungsi seksual, hal itu tidak dapat dicegah. Namun, hal-hal lain seperti masalah kesehatan mental, masalah hubungan, kebiasaan tidak sehat, yang semuanya dapat meningkatkan risiko disfungsi seksual, dapat diubah menjadi lebih baik.

Penting juga untuk membicarakan kekhawatiran kamu tentang kehidupan seks dan hubungan untuk menyelesaikannya bersama dengan pasangan. Menyimpan semuanya hanya akan memperburuk keadaan.

Wanita juga dapat menikmati latihan tertentu seperti latihan kegel yang dapat meremas dan mengendurkan otot-otot di daerah panggul untuk membangkitkan gairah.