8 Buah yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Saat Ingin Mengecilkan Perut
- freepik.com
Olret – “Buah” merupakan makanan sehat dan memiliki banyak manfaat. Namun ada beberapa buah yang mungkin tidak cocok untuk orang yang sedang menurunkan berat badan atau mengecilkan perut karena tinggi gula dan tinggi kalori. Hal ini mungkin menyebabkan berat badan bertambah.
Bagi kamu Pria atau Wanita yang akan "mengecilkan perutnya". Ada baiknya kamu menghindari "buah-buahan" yang harus mereka makan. Bila Anda ingin perut kamu mengecil, lakukan hal berikut ini.
Buah-buahan yang harus dihindari Makanlah dalam jumlah terbatas. Bila Anda ingin mengecilkan perut.
Buah
- freepik.com
1. Buah Kering
Buah kering adalah buah yang telah dikeringkan yang menyebabkan hilangnya air. Hal ini mengakibatkan, terdapat sejumlah besar gula dan kalori per satuan berat, seperti kismis, plum, mangga kering, dll.
2. Buah-buahan yang tinggi gula
Beberapa buah-buahan tinggi gula, seperti durian, kelengkeng, rambutan, kurma, dll. Buah-buahan ini sebaiknya dimakan dalam jumlah terbatas.
3. Buah-buahan yang tinggi pati
Beberapa buah-buahan mengandung pati yang tinggi, seperti pisang matang, pepaya matang, dll. Buah-buahan ini sebaiknya dimakan dalam jumlah terbatas.
4. Buah-buahan yang rendah serat makanan
Buah-buahan yang rendah serat makanan, seperti mentimun, nanas, dll, bisa membuat Anda lebih cepat merasa lapar.
5. Buah-buahan yang tinggi gula dan rendah serat makanan
Beberapa buah-buahan tinggi gula dan rendah serat makanan, seperti anggur, mangga matang, dll. Buah-buahan ini sebaiknya dimakan dalam jumlah terbatas.
6. Buah-buahan yang tinggi lemak
Beberapa buah-buahan tinggi lemak, seperti kelapa, buah-buahan ini sebaiknya dimakan dalam jumlah terbatas.
7. Buah-buahan dengan keasaman tinggi
Beberapa buah-buahan mengandung asam tinggi, seperti jeruk, lemon, dll. Buah-buahan ini dapat menyebabkan gas dan kembung.
8. Buah-buahan yang tinggi kafein
Beberapa buah-buahan mengandung kafein yang tinggi, seperti kopi, cherry, kiwi, dll. Buah-buahan tersebut dapat menyebabkan insomnia.
Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.
