Perjalanan Mistis Di Gunung Semeru, Diganggu Penghuni Dunia Lain (Part 1)

Perjalanan Mistis Di Gunung Semeru
Sumber :
  • idris hasibuan

Olret –  Dibalik keindahan dan kegagahan Gunung Semeru, ternyata banyak juga makhluk lainnya yang menghuni gunung ini. Kadang jika niat kita tidak benar, bisa jadi mengalami hal-hal yang mistis atau jika takdir sedang tidak memihak. Pengalaman di ganggu makhluk beda dunia juga bisa menghampiri.

SPG Ini Diduga Dilecehkan Anggota DPRD Cirebon

Seperti kisah pendaki yang bernama Dody Tengger Idhox yang menceritakan kisahnya di Facebook, dengan judul Perjalanan Mistis Semeru, Tabah Sampai Akhir. Simak yuk cerita selengkapnya.

Awalnya hanya mengantar papan nama Masjid ke Ranu Pane dan langsung balik pulang. Namun ternyata nyampai juga di atap pulau Jawa. Berangkat berdua aja, aku dan Mail. Diawali dengan smack down melawan petinju mabuk dan diakhiri dengan langkah seribu gegara lawan mengangkat celurit.

Siapa Haldy Sabri? Suami Baru Irish Bella. Ternyata Bukan Orang Sembarangan!

Esok hari kami berdua dijemput Samsul dengan Jeep yang sudah terisi oleh rombongan pendaki. Ada dua orang bule cewek disana. Dengan modal bahasa Inggris amat cekak campur bahasa Tarzan iseng aku tanya dari mana asalnya.

Ternyata dari Swiss. Mail ikutan nimbrung dengan bahasa Indonesia, si bule diam dan celinguk an akhirnya kami pada diam. Aku tahu si bule tidak paham bahasa Indonesia dan kami nol besar dalam bahasa asing. Sementara para penumpang yang lain nampaknya tidak tertarik ngajak si bule ngobrol. Atau mungkin mereka 11 - 12 dengan kami.

IKRA ANNUR Sukses Gelar Acara Maulid Nabi Muhammad SAW

Sampai di Ranu Pane sudah tengah hari, langsung menemui pak Tumari selaku tetua adat dan pemilik lahan yang yang dipakai mendirikan Masjid. Setelah ngobrol penuh canda dan diakhiri santap siang kami bermaksud pamit pulang. Karena Samsul sudah datang menjemput kami untuk turun ke Tumpang jeep sudah berpenumpang penuh.

Pak Tumari berdiri berkacak pinggang langsung menceramahi kami berdua "ra isin babar blas, wis nyampe Ranu ra mentas nang Mbah Semeru" (gak punya malu sama sekali, uda nyampe Ranu tidak sekalian naik ke mbah Semeru).

ribet nih dialog beliau pake bahasa tengger jawa langsung aku terjemah aja ya....

"Itu gunungnya uda kelihatan memanggil-manggil kalian"

"watduh.... kami tak bawa perlengkapan apapun"

"gak pake ribet, nih bawa"

Sambil menyodorkan nesting berisi karon (makanan khas tengger), kentang dan kubis, tak lupa kopi hitam ala tengger Ranu Pane. Aku dan Mail saling berpandangan.

"sudah sana berangkat, keburu maghrib"

Pak Tumari ngomong sambil pergi, itu berarti perintah. Tak seorangpun masyarakat tengger Ranu Pane berani menentang perintah beliau.

Halaman Selanjutnya
img_title