Kisah Nyata : Menantang Penghuni Dunia Lain Sumbing, Ngeri.
- Viva/Idris Hasibuan
tiba tiba terlihat dari sebelah kanan kami tepatnya dari tepi jurang terlihat sosok anak kecil merangkak naik melewati jalur lalu berlari ke atas tebing
wajahnya pucat bola matanya terlihat besar dan berwarna hitam disekitaran kantung matanya sempat menatap kami sebentar lalu tersenyum menyeringai
kami semua panik "manusia apa itu?" kata jotir dengan nada ketakutan ditambah lagi rombongan pendaki tadi yg harusnya masih ada dibelakang kami tiba tiba menghilang
semakin kacau pendakian malam itu ditambah lagi vita tiba tiba menangis karena ketakutan.
tanpa kita sadari jam sudah menunjukan pukul 12 malam. terlihat remang remang cahaya lampu tenda dari pendakian lain
terasa sunyi sekali malam hari itu, terlihat tanda tanda pos berikutnya. betapa kagetnya kami saat melihat plang terbuat dari papan kayu yg bertuliskan pos4
"udah sampe pos4 kita" kata dawir "emangnya kita udah nglewati pos3?" tanyaku "udah, gk usah dipikirin, kita buka tenda aja disini" tegas anto
kami sepakat buka tenda dipos4. setelah tenda jadi tiba tiba dawir bilang "dah sekarang tidur besuk summit jam 5 pagi" "kita masak dulu lah laper ini" kata vita
"ah gk laper aku" kata dawir dan kemudian kami ber4 masak diluar tenda tanpa jotir yg langsung tidur. setelah masak selesai kami tidak langsung tidur. mengobrol diluar tenda sambil ngopi & dan becanda ngalor ngidul
"eh kalian berasa aneh gk sih sama pendakian kali ini?" kata jotir "Dawir, aneh banget gelagatnya, dia yg paling semangat banget buat ke puncak" sambung anto
"padahal dari pos1 kita udah pengin pulang ya, tapi seolah olah kita dituntun pelan pelan kalo diliat dari kejadian tadi" tambahku
"rasanya capek banget malem ini ya" kata vita "kamu sih naik gunung malah bawa kapal" canda jotir
"kok kapal?" tanya vita "ya kapal api kan? wkwkwkwk" kita semua ketawa atas candaan jotir
ditengah tengah tawa kami terdengar suara tawa yg sangat asing. "heh kalian dengar gk?" kata jotir belum sempat menjawab pertanyaan jotir tiba tiba.........
terlihat dari kejauhan ada sosok berkain putih kotor. terlihat jelas sosok itu berambut panjang berantakan
mukanya hancur dengan rahang hampir terlepas sambil ketawa & tangan kanannya menunjuk ke arah kami