Kisah Nyata : Menantang Penghuni Dunia Lain Sumbing, Ngeri.
- Viva/Idris Hasibuan
kita semua bangun "wir, coba liat isi tasmu" kata aku yg sudah menaruh curiga sejak awal "nggak nggk, kita kan udah bawa barang sendiri sendiri, ngapain liat liat punya orang?" sahut dawir dengan nada agak tinggi
"ah banyak bacot kamu wir!" kata jotir yg tanpa basa basi langsung menggeledah isi tas dawir
terkejut kami ketika melihat barang bawaan dawir terkesan aneh
yaitu bambu kuning, bunga semacam buat ritual, kemenyan dan ada batok kelapa
ditambah lagi terdapat foto dea yg ada ditas tersebut "kamu udah gila ya wir?" kata vita yg kaget melihat ini semua
"oh jadi ini yg buat kamu harus sampai puncak?, cuma mau bikin sesajen dipinggir kawah?, trus kamu mau kita semua jadi tumbal. kamu gk waras wir!" kata anto
tampaknya dawir mulai tersudut "oke aku jujur, sebenarnya aku kesini mau cari pelet, aku mau balas dendam dengan dea & keluarganya" jelas dawir
"sakit hati aku, mereka gk pernah ngehargai orang lain. itu juga alasan kenapa aku gk sama dea lagi karena orang tuanya gk setuju" tambahnya
kami semua kaget dengan penjelasan itu "gk mau tau aku pokoknya kita langsung turun, gk usah nerusin buat summit. aku gk mau ketemu malam lagi digunung ini" tegas vita
"kita turun sekarang, kalo kamu masih maksa buat naik, aku bakal kasih tau semua ini sama orang tuanya dea" kata anto
akhirnya kita semua sepakat buat turun. tapi perjalanan ini tidak sia sia. karena kami menikmati pemandangan lautan awan sebentar lalu bergegas pulang
dan kami semua turun tanpa ada kendala apapun gunung kini terlihat normal normal saja dengan banyaknya pendaki yg berpapasan dengan kami