Wana Wisata Jumprit, Destinasi Apik Nan Sejuk di Lereng Gunung Sindoro
Selanjutnya, pada tanggal 18 Januari 1987 pemerintah Kabupaten Temanggung menetapkan Jumprit sebagai wana wisata yang kemudian diresmikan oleh gubernur Jawa Tengah ketika itu yaitu H.M Ismail. Tempat ini biasanya ramai pengunjung di malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon serta malam tahun baru dalam kalender Jawa yaitu 1 Suro. Pada malam 1 Suro, di sini juga diadakan prosesi Kirab Lurah.
Posisi umbul terletak di balik bangunan seperti candi yang berada di tengah rimbunnya pepohonan. Mata air yang mengairi Sungai Progo ini tak pernah mengering meskipun musim kemarau. Selain dipercaya memiliki khasiat tertentu, air umbul Jumprit digunakan oleh umat Budha dalam rangkaian upacara Trisuci Waisak di Candi Borobudur. Di samping itu, air dari umbul juga dimanfaatkan penduduk untuk kebutuhan air sehari-hari termasuk mengairi sawah dan kebun.
Aktivitas Rekreasi Seru di Wana Wisata Jumprit
Wana Wisata Jumprit yang ada di tengah hutan pinus di lereng Gunung Sindoro ini juga dikenal dengan nama Wapit. Tempat ini bisa menjadi pilihan untuk berkemah serta menikmati kesegaran udara dan indahnya pemandangan ketika matahari terbit.
Saat siang hari, di dalam hutan pun masih terasa hawa sejuk dan segar. Sepanjang perjalanan menjelajahi hutan, kamu akan ditemani suara kicauan beraneka jenis burung. Di sini juga hidup kera liar yang berjumlah antara 25 hingga 30 ekor. Populasi mereka konon tidak pernah bertambah ataupun berkurang.
Untuk pemandangan alam yang indah, pengelola tempat wisata ini juga menyajikan fasilitas bertema rekreasi keluarga dan petualangan. Fasilitas yang disediakan meliputi tempat berkemah, hutan pinus, wahana outbound seperti flying fox, panahan, dan juga trekking menyusuri kawasan wisata alam. Di sini juga terdapat Wapit Green House yang di dalamnya dikembangkan berbagai jenis tanaman seperti anggrek, strawberry, dan tomat ceri.
Nah, bagi pecinta kopi, jangan lupa mampir di kafe yang ada di Wana Wisata Jumprit. Kopi yang disediakan sungguh istimewa yaitu kopi yang ditanam oleh petani lokal di Temanggung berjenis robusta dan arabika. Di sini, kamu bisa menikmati berbagai seduhan kopi ditemani berbagai jenis makanan. Tak hanya itu, sembari menikmati sejuk dan damainya hutan di pegunungan, kamu bisa mendengarkan alunan musik live di kafe ini jika datang pada malam Minggu.