Jembatan Akar Bayang, Sisi Lain Destinasi di Padang Sumatra Barat

Jembatan Akar Bayang
Sumber :
  • instagram

Olret – Berbicara destinasi wisata alam memang selalu menarik bagi sang petualang dimanapun. Salah satu provinsi yang menyimpan destinasi alam yang menarik di Indonesia adalah Sumatra Barat. Di ranah minang yang terkenal dengan rendangnya ini juga menyimpan pemandangan alam yang sangat ciamik dan membuatmu jatuh cinta.

Menikmati Lautan Awan di Desa Wisata Cikahuripan Lembang

Sebut saja Janjang Seribu dan Puncak Mandeh yang menjadi idola para penikmat sunrise dan sunset. Selain itu, ternyata ada juga Jembatan Akar Bayang yang sangat melegenda di Sumatra Barat. Sebenarnya apa seh yang menarik di sana, sehingga banyak pelancong yang ingin mengabadikan momen jembata akar tersebut.

Sesuai namanya Jembatan ini terbuat dari jalinan dua akar pohon beringin (kubang) dan pohon Jawi-Jawi yang tumbuh di tepian tebing yang membentang di atas aliran sungai Batang Bayang yang menghubungkan Nagari Pulut-Pulut dan Lubuk Silau.

Pecinta Wisata Ektreme Merapat! Ini Pulau Timang Yogyakarta yang Cocok Untukmu

Jembatan legendaris ini sudah lama hits menyimpan keunikan dan cerita tersendiri. Mulai mitos enteng jodoh, nilai historisnya hingga panorama alam yang menawan. Tahu gk jembatan ini sudah lebih dari 100 tahun loh.

Lokasi Jembatan Akar Bayang.

Jembatan Akar Bayang

Photo :
  • instagram
Video : Melihat Dengan Jelas Keindahan Talaga Bodas Garut

Tempatnya berlokasi di Kenagarian Puluik-Puluik, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Nah, gk perlu ragu lagi untuk jelajah jembatan akar ini. Segera liat tanggal. Btw, Minggu ini long weekend loh. Mari menjelajah.

Kisah dan Sejarah Jembatan Akar Bayang.

Jembatan akar di Pesisir Selatan ini lebih panjang dari jembatan akar yang ada di perkampungan Baduy, Banten dan jembatan akar yang ada di Jepang. 100 tahun yang lalu ini memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Konon, jembatan ini dibuat oleh seorang ulama bernama Pakih Sokan bergelar Angku Ketek, untuk menghubungkan dua kampung yang dipisah oleh sungai batang bayang. Jembatan dibangun tahun 1890, tetapi baru bisa digunakan masyarakat lokal pada tahun 1916. Dengan kata lain, proses merajut akar menjadi jembatan ini membutuhkan waktu lebih lama 26 tahun.

Dilansir dari mongabay.co.id menurut Khaidir (83), salah seorang tua kampung Lubuk Silau menceritakan Pakih Sokan mengajar mengaji di kampung tersebut. Melihat murid-muridnya kesulitan menyeberangi sungai saat pergi pergi mengaji saat hujan, Pakih Sokan membuat jembatan dan menanam pohon di kedua sisi sungai.

Selain Jembatan Akar yang Ciamik, Pesonanya Juga Bertambah Dengan Jernihnya Sungai Batang.

Meski begitu di jernih dan sejuknya air sungai batang, pengunjung dapat mandi sepuasnya dengan dikerumuni ikan-ikan. Ada cerita bahwa muda-mudi yang berenang di sungai itu akan segera mendapatkan jodoh.

Dasar sungai juga banyak tersedia aneka batu yang bisa diolah menjadi cincin batu akik. Pengunjung yang tertarik, bisa mengambil batu dengan menyelam ke dasar sungai atau berburu batu disepanjang tepian sungai.