Hujan di Kota Tua Jakarta, Saksi Bisu Perjalanan Cinta Kita
- google image
Olret – Air langit tumpah. Membasahi tanah-tanah yang meranggas. Bau petrichor merebak kemana-mana. Menyusup dalam lipatan baju, gerai rambut, dan senyum sedih di lengkung bibir.
Juga masuk ke kedai kopi tempat aku memesan segelas cokelat hangat. Menghadap jendela besar. Gedung-gedung terbentang jauh di sepanjang mata memandang. Jakarta sedang hujan lebat.
Lantas aku teringat seorang gadis yang berlari menembus hujan. Bersama seorang laki-laki yang memeluk erat tasnya. Menjaga benda di dalamnya tetap kering. Itu hartanya. Sebuah laptop yang dia anggap pengganti anak.
Keduanya tertawa. Berlomba siapa yang lebih dulu sampai di peneduh dekat tiang lampu. Selamat. Keduanya terengah-engah sampai dengan sedikit basah. Tas laki-laki itu baik-baik saja.