5 Pertanyaan yang Pantang Kamu Tanyakan Saat Lebaran
- freepik.com
Olret – Lebaran adalah salah satu momen yang paling ditunggu oleh banyak orang termasuk dirimu. Sebab saat itu, kamu bisa berkumpul bersama dengan keluarga, saling bermaaf-maafan dan mengobrol soal banyak hal serta bersuka cita bersama.
Sehingga sillaturahmi dan rindu yang selama ini di pendam dapat tersampaikan saat bertemu dengan sanak saudara atau teman.
Namun, terkadang berkumpul dengan keluarga, memancing kamu atau seseorang untuk bertanya akan banyak hal. Terkadang obrolan atau pertanyaan itu tanpa sadar juga menyakiti hati dan membuat suasana jadi canggung serta kurang menyenangkan.
Jadi, supaya tidak merusak momen lebaran yang meriah, usahakan untuk tidak menanyakan 5 pertanyaan ini. Jika ada sanak saudara yang membicarakannya, kamu bisa mengingatkan atau mengalihkan topik pembicaraan.
1. Pertanyaan Kapan Nikah Pada Kerabat Atau Teman Yang Masih Melajang
Pertanyaan kapan nikah pada kerabat atau teman yang masih melajang adalah pertanyaan yang paling umum ditanyakan. Padahal sebenarnya pertanyaan itu termasuk pembicaraan yang tidak disukai oleh beberapa orang, apalagi jika yang ditanya tipe orang introvert atau pemalu. Dia akan merasa pertanyaan itu akan merusak suasana.
Ditambah lagi, jika selain ditanya kapan nikah, dia masih dibanding-bandingkan dengan orang lain atau kerabat yang sudah menikah dan mempunyai banyak anak. Jelas suasana akan semakin tidak mengenakkan.
Karenanya usahakan jangan pernah memberi pertanyaan tersebut. Jika sedang membahas pernikahan ataupun anak. Cukup doakan saja agar yang masih melajang, juga segera bertemu dengan jodoh terbaiknya.
2. Pertanyaan Seputar Anak Untuk Pasangan yang Belum Diberikan Keturunan
Sama halnya seperti jodoh, anak juga termasuk rezeki yang terserah Tuhan kapan akan diberikan. Karenanya, mendapatkan pertanyaan “kapan akan punya momongan”, bagi pasangan yang memang belum mendapatkan rezeki tersebut, juga akan menyinggung perasaannya.
Sebab mereka juga tidak tahu, meski sudah berusaha dengan maksimal selama ini. Jadi, sama seperti poin nomor satu, saat berbicara perihal anak. Maka cukup doakan saja, agar yang sudah berpasangan, segera diberikan keturunan atau momongan.
Hal itu juga berlaku pada pasangan yang baru punya satu atau dua anak. Jangan menanyakan “kapan akan tambah lagi”. Sebab sebagai orang tua pasti sudah memikirkan dan merencanakan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Jadi tidak patut untuk ikut campur, baik pada rencana mereka ataupun rencana Tuhan. Sekali cukup doakan yang baik-baik saja, agar anak-anaknya menjadi anak yang sholeh dan sholehah serta berbakti pada orang tua.
3. Pertanyaan Seputar Pekerjaan
“Kamu jadi apa sekarang. Masak Lulusan Sarjana Cuma jadi ibu rumah tangga”
Selanjutnya, pertanyaan yang dihindari adalah soal pekerjaan. Boleh saja, kamu menanyakan pekerjaan yang dimiliki teman atau kerabat. Tapi, jika sudah mendapatkan jawabannya, cukup disyukuri saja. Sebab apapun pekerjaan seseorang asalkan baik dan halal itu sudah menjadi kebanggaan.
Jika memang niat kamu baik ingin berbagi lowongan pekerjaan, maka tawarkan pula dengan cara yang baik. Ingat! Jangan membandingkan pekerjaan yang dimiliki, begitupun jangan meremehkannya. Sebab hal itulah yang akan merusak suasana lebaran yang seharusnya indah dan bahagia.
Apapun pekerjaan yang dimiliki teman atau keluargamu. Yakin saja, itu sudah pilihan terbaik mereka. Tanggapi dengan baik dan tidak perlu menghakimi.
4. Pertanyaan Soal Kelulusan Atau Wisuda
Beberapa teman atau keluarga yang masih sekolah atau kuliah, biasanya juga tidak terlalu suka saat mendapatkan pertanyaan seperti “Kapan kamu wisuda?” “kok belum wisuda, Anak pak … aja sudah mau S2 sekarang” dan lain-lain. Karena bisa jadi, dia memang punya kendala untuk segera lulus atau terpaksa terlambat lulus.
Tentu saja pertanyaan itu akan membuat dirinya tak nyaman, apalagi sampai dibandingkan dengan orang lain. Sebab tidak semua orang suka membicarakan masalah atau mungkin alasan kenapa dia harus terlambat lulus kuliah.
5. Pertanyaan Seputar Penghasilan
Mungkin jika masih ditanya soal pekerjaan yang dimiliki, masih cukup umum ya. Tapi jika ditanya seputar penghasilan yang didapatkan, pasti akan membuat orang yang ditanya menjadi canggung. Bahkan untuk mereka yang berpenghasilan cukup besar sekalipun, karena takut nanti dikira sedang menyombongkan diri.
Karena itu, untuk pertanyaan ini memang sepertinya tidak layak untuk dibicarakan. Berapapun penghasilan setiap orang, asal cukup, itu sudah membuat hidup mereka bahagia. Toh, kebutuhan setiap orang berbeda. Jadi, tidak perlu menyimpulkan dari jumlah pendapatan seseorang.