Ta’arauf Atau Pacaran, Terpenting Jangan Pernah Membeli Kucing Dalam Karung

My Precious The Series Episode 7
Sumber :
  • gmmtv

Olret – Kenali dengan sungguh-sungguh dan istikharahkan

Cara Sukses Memulai Bisnis UMKM Bersama Gema Sumatra di Tengah Persaingan Pasar Digital

Pernikahan itu justru menjadi gerbang awal rumah tangga dengan sejuta masalah di dalamnya. Banyak perceraian yang terjadi membuktikan, jika setelah menikah, tidak menjamin hubungan akan langgeng dan bahagia sampai akhir.

Oleh karena itu, sebelum menikah, apapun metode pendekatan yang kamu lakukan dengannya (baik taaruf atau berpacaran). Usahakan untuk mengenali sedikit banyak pandangan, sikap, sifat dan karakter calon pendamping hidupmu kelak. Jika perlu istikhorohkan pula pilihanmu untuk semakin menambah keyakinan.

4 Zodiak yang Kemungkinan Merangkul Cinta Lintas Batas dan Menetap di Luar Negeri

Semoga dengan semua jalan itu, maka kamu akan benar-benar bisa menemukan pasangan yang tepat dan bersamanya mampu membangun keluarga yang samawa.

Jangan Langsung Memutuskan Untuk Menikah Hanya Karena Rasa Tertarik. Percayalah Itu Kerja Hormon Dalam Otakmu

Ketika kamu jatuh cinta pada pandangan pertama atau muncul rasa tertarik saat melihat seseorang. Itu adalah kerja hormon dopamine dalam tubuh. Perasaan itu masih belumlah cinta, karena kamu belum mengenal dia lebih jauh dan tahu pandangan serta karakter yang dimiliki.

4 Zodiak yang Selalu Ngotot Membayar Tagihan Saat Kencan

Menurut beberapa penelitian pun, kamu sangat dianjurkan untuk menjalin pendekatan setidaknya lebih dari 6 bulan. Bersama dengan menurunnya kinerja hormon dalam tubuh dan semakin mengenal dirinya.

Kamu baru bisa memutuskan apakah dia memang pasangan yang tepat untuk dirimu sekarang maupun di masa depan. Jika memang dia tulus dan menerima kamu apa adanya, serta memegang komitmen dalam hubungan. Bisa jadi dia memang terbaik untukmu.

Ta’aruf pun Usahakan Dengan Bantuan Orang Yang Kamu Percaya dan Mengenal Pasangan Kamu Dengan Baik

Jika kamu memilih untuk melakukan pendekatan dengan ta’aruf, maka usahakan calon yang akan diperkenalkan denganmu dari orang yang kamu percaya, hormati dan sungguh mengenal calonmu dengan baik. Misal, seorang guru yang kamu hormati mengenalkan kamu dengan muridnya yang sudah beliau sangat kenal pula.

Dengan begitu, kamu tidak langsung percaya pada CV (biodata diri) yang diberikan oleh seseorang tanpa ada yang menjamin kebenarannya. Selain itu, berikan waktu pula untuk saling mengenal lebih dekat, tahu pandangan dan pemikirannya soal pernikahan nanti.

Serta hal-hal yang kamu harapkan. Hanya saja semua kegiatan itu juga diawasi oleh kedua belah pihak keluarga.

Kalau masih ragu, kamu juga bisa mencari tahu soal calon pasangan dan keluarganya lewat teman, tetangga atau siapapun yang kamu butuhkan. Jadi bisa tahu apakah dia memang terbaik untukmu atau tidak?

Lantas, Jangan Lupa Memantapkan Hati Dengan Meminta Petunjuk Tuhan Lewat Istikharahmu

Bagaimanapunn jodoh terbaik, Tuhan yang menentukan. Oleh karena itu, setelah semua usaha pendekatan yang kamu lakukan dengannya. Tak lupa mintalah petunjuk terbaik dari Tuhan. Supaya kamu memang ditunjukkan yang terbaik untukmu dan dijauhkan yang tidak baik bagimu.

Berdoalah, dan istikharahkan pilihanmu. Biarkan petunjuk Tuhan yang akan memantapkan hatimu untuk memilih dirinya atau tidak.

Semoga Dengan Semua Usaha Itu, Kamu Mendapatkan Jodoh Yang Tepat dan Terbaik

Jodoh memang Tuhan yang menentukan, namun sebagai manusia, kita juga dianjurkan ikhtiar dalam menjemput dan mendapatkan jodoh yang terbaik. Apalagi, setiap orang pasti berharap jika dia bisa menikah sekali dalam hidupnya.

Karena itu, pilihlah yang terbaik di antara banyak yang baik. Bukan hanya yang bisa mampu membuatmu jatuh cinta, tapi yakin dengan bersama semuanya akan baik-baik saja sampai akhir.

Dan semoga semua usaha, mulai dari pendekatan baik ta’aruf atau berpacaran sampai mengistikharahkan semua pilihan. Semoga membantumu menemukan jodoh yang tepat. Dan tidak akan menyesali pernikahan yang sudah kamu sepakati dan menjadi jalanmu ke surga Tuhan bersama. Amin.