Kamu Hanya Tahu Luarku Saja, Tapi Tidak Dengan Hatiku

James Ma
Sumber :
  • instagram

OlretBaik Buruknya Aku Itu Bukan Urusanmu, Kamu Hanya Tahu Luarku Saja Tapi Tidak Hatiku

Saat Ada Masalah Dalam Hubungan Jangan Mudah Mengucap Kata Selesai

Pernah mendengar kalimat di atas? Mungkin kamu sering mendengarkan kata-kata tersebut, tapi tahukah kamu bahwa banyak makna yang tersirat dalam kalimat tersebut.

Jika Kamu Baik, Banyak Manfaat yang Kamu Berikan Kepada Orang Lain. Bukankah Orang yang Paling Berharga Adalah yang Banyak Memberikan Manfaat.

Sebenarnya semua orang suka dengan orang yang berbuat baik, meski dia sendiri belum menjadi baik seperti yang bersangkutan. Tapi tahukah kamu jika kamu menjadi orang baik, akan banyak pula kebaikan yang kamu terima kelak.

Hard Gumay Pernah Ramal Baim Wong dan Paula Verhoeven, Begini Katanya!

Iya memang ada saatnya, meskipun kita berbuat baik tetap saja ada orang yang tidak suka. Lagian bukan tugasmu untuk membuat orang suka sama kamu. Karena kamu memang tak bisa mengontrol sikap orang lain kepadamu. Tapi setidaknya kamu tidak pernah membuat kerugian kepada orang yang membencimu.

Pada Akhirnya, Keburukan Hanya Akan Membawa Malapetaka. Jadi Tetap Ada Sangkutannya Dengan Orang Lain.

Ketika kamu melakukan suatu keburukan, itu tidak bisa menjadi urusanmu saja. Karena akan banyak orang yang terluka atau bahkan menjadi keburukanmu sendiri. Kecuali keburukan yang kamu lakukan hanya untuk dirimu sendiri, meski sebenarnya masih ada keluargamu yang akan merasakan akibat dari yang kamu lakukan.

Laki-laki yang Membuat Nyaman dan Beriman, Lebih Menarik Dari yang Tampan, Setuju?

Jika keburukan yang kamu lakukan berdampak kepada orang lain, tentu saja akan merugikan orang tersebut. Jadi jangan mengatakan, keburukan yang aku lakukan bukan urusan kamu. Tapi lihatlah akibat apa yang telah kamu perbuat atas keburukan tersebut.

Baik buruknya aku itu bukan urusanmu, kamu hanya tahu luarku saja tapi tidak dengan watak dan kepribadianku.

Kamu memang mengetahui sisi luarku, tapi tidak dengan isi hatiku. Kamu tau apa yang aku jalani, tapi tidak dengan yang aku lalui. Tapi kenapa kamu berlagak tau semuanya tentangku hingga seanaknya menilaiku. Kenali aku tidak cuma ceritaku.

Sepenggal kalimat tersebut juga sering menjadi pembelaan bagi mereka yang melakukan kesalahan di mata orang lain. Siapa yang mengenalmu, jika banyak cerita tentangmu saja sudah membuat orang muak bukan?