5 Duka Menjadi Anak Rantau, Bahunya Sekuat Batu Karang

Duka Menjadi Anak Rantau
Sumber :
  • unsplash.com/@odiin

Olret – Jadi anak rantau adalah tantangan tersendiri untuk setiap orang. Sebab ada yang mau tidak mau harus merantau karena keadaan atau tuntutan. Misal untuk mengais rezeki, mencari ilmu atau meneruskan pendidikan.

12 Quote Anak Rantau, Dari Kerinduan yang Mendalam Sampai Lelah Berjuang

Nah, untuk kamu yang ingin atau segera menjadi anak rantau. Kamu harus tahu sedikit suka duka agar bisa mempersiapkan diri. Dan inilah 5 duka yang paling sering dirasakan oleh anak rantau.

1. Menyesuaikan Diri Dengan Cita Rasa Makanan yang Belum Tentu Cocok.

Setiap daerah biasanya punya ciri khas dalam setiap masakannya. Misal lebih manis/asin/asam. Nah, jika kamu merantau ke tempat yang berbeda daerah denganmu. Sangat mungkin tantangan pertama yang harus dihadapi adalah menyesuaikan diri dengan makanan yang tersedia.

Jadi Anak Rantau Harus Tegar Karena Jalannya Mungkin Saja Terjal dan Berliku

Jangan sampai karena cita rasa yang jauh berbeda membuat kamu kesulitan atau lebih banyak makan makanan instan juga junkfood. Sebab kamu tahu itu tidak akan berakibat baik pada kondisi tubuhmu.

Cobalah untuk belajar membiasakan diri dengan makanan yang ada dan tetap syukuri yang tersedia buatmu.

2. Menyesuaikan Diri Dengan Kamar Atau Tempat Tinggal yang Belum Tentu Nyaman

Ingin Sukses? 3 Mental Perantau Berikut Wajib Kamu Tiru!

Mungkin buat kamu yang punya uang cukup, tentu saja bisa mendapatkan tempat tinggal atau kamar tidur yang nyaman. Bahkan bisa kamu desain seperti di rumah. Tapi, untuk kamu yang pas-pasan. Harus bersabar dengan kamar yang sempit dan apa adanya.

Jika masih awal, sangat mungkin kamu akan sulit merasa nyaman bahkan rengekan untuk pulang sangat besar. Namun, mengingat tujuan kamu datang ke rantau lagi. Lama-lama kamu akan terbiasa dan merasa nyaman pula pada tempat tinggal kamu.

3. Derita Tanggal Tua

Entah kamu bekerja atau melanjutkan pendidikan. Semua anak rantau biasanya akan mengalami derita tanggal tua. Sebab kiriman orang tua atau menerima gaji biasanya di awal bulan.

Sehingga sebagai anak rantau kamu juga belajar untuk mengatur keuangan dengan baik. Bahkan ada sebagian yang rela akhir bulannya benar-benar seadanya. Terpenting bisa makan dan semua tanggungan hidup sudah dibayar.

4. Harus Mandiri dan Terbiasa Tanpa Keluarga

Mandiri saja tidak cukup, sebagai anak rantau kamu harus mengandalkan dirimu sendiri, serta terbiasa tanpa orang tua.

Jika di rumah kebersamaan dengan orang tua dan keluarga sangat terasa dan kental. Di rantau kamu harus cukup puas dengan hanya menelepon atau video call. Mulai dari bangun hingga tidur, kamu tidak hanya harus mandiri. Tapi juga berdamai dengan rasa sepi dan sendiri.

5. Menyesuaikan Diri Dengan Teman dan Lingkungan Baru

Akan sangat disayangkan, jika selama merantau baik karena melanjutkan pendidikan atau bekerja, kamu tidak menggunakan kesempatan itu untuk menambah relasi atau pertemanan.

Pintar-pintarlah berbaur dan dapatkan banyak teman-teman baru. Jangan hanya menyendiri atau sekadar mencari pertemanan dari daerah yang sama.

Meski dalam pergaulan kamu juga harus waspada dan hati-hati. Setidaknya untuk lingkungan kamu tinggal atau teman-teman setim/sekelas. Kamu cukup mengenal mereka dengan baik.