Kala Hatiku Terluka, Berharap Kamu Datang Mengobatinya Tapi Nyatanya Hanya Menambah Luka

menerima masukan
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/woman-wearing-teal-dress-sitting-on-chair-talking-to-man-2422280/

Berserah kepada-Nya, biarlah Dia yang mengambil alih posisi nahkoda dalam setiap cerita. Bahagia pasti punya jalurnya, akupun ada di dalam alurnya. Ya, aku percaya.

Karena Tanganmu Lebih Pantas Menggenggam Tangan Dia yang Tulus Mencintaimu

Ironisnya, terlalu mudah untuk berkata ‘ya’ ternyata bisa berujung tidak bahagia. Aku tahu, percuma memendam jika dalam hati tak bisa beri maaf dan terus mendendam. Maka semoga Tuhan memberi porsi kesabaran yang berlebih, agar setiap perilakumu yang menggores hati, mampu dengan mudah kurawat perihnya sendiri. Dan semoga Tuhan memberimu cinta yang berlebih, agar tak perlu kamu merasa sepertiku untuk bisa menjadi yang lebih baik dariku.

Semoga kelak sifat burukmu lupa caranya memunculkan diri, sehingga akupun lupa bagaimana rasanya disakiti. Pada akhirnya, kuharap selalu lahir toleransi untuk setiap sakit hati yang entah kapan akan berhenti.

Aku Tetaplah Lelaki Biasa yang Jatuh Cinta Kepadamu Meski Dipaksa Melepaskanmu

Kuharap senantiasa ada maaf yang tak mengenal garis akhir. Kuharap akan ada balasan untuk segala yang sudah berjalan. Mudah-mudahan bukan diam yang akan menjadi jawaban. Mudah-mudahan bukan hati lagi yang harus menjadi korban. Karma yang baik, berkunjunglah kepada hati yang baik.