Ketika Kita Semakin Menua, Seharusnya Kita Menjadi Lebih Bijak Dan Dewasa
Olret – Bersyukur, karena Tuhan masih memberikan kesempatan pada kita untuk tetap hidup sampai detik ini. Bersyukur, apalagi hampir setiap hari kita selalu melihat atau mendengar banyak saudara yang telah berpulang terlebih dahulu ke sisiNya.
Kita masih punya kesempatan dan masih bisa menikmati semua rasa bahagia, sedih, masalah, ujian dan syukur yang mewarnai segala aspek kehidupan.
Namun, tetap saja saat hari berganti, maka usia pun semakin bertambah. Dan semakin banyak hal yang telah kita rasakan, maka seharusnya itu semua bisa menjadikan kita sebagai orang yang lebih dewasa dan bijak lagi.
Ujian, cobaan, tangis, bahagia, sedih dan pengkhianatan, membuat kita lebih mengerti akan arti kehidupan, mensyukuri hidup yang terasa singkat dan mengajari akan banyak hal untuk menemukan jati diri dan tujuan hidup yang sebenarnya.
Lalu sudah kamu seperti itu? Atau masih terjebak dalam sikap kekanakan dan egoisme. Masih terjebak dalam rasa sakit dari masa lalumu? Kamu tahu, hidup ini singkat. Jadi jangan sia siakan waktumu dan pergunakan sebaik mungkin untuk menjadi lebih bahagia, lebih bersyukur dan lebih bijak juga dewasa.
Ibarat Padi Yang Semakin Berisi Akan Semakin Merunduk. Maka Semakin Banyak Pengalaman Yang Telah Kamu Lewati Seharusnya Membuatmu Lebih Bijak
Ketika kanak-kanak, kita dalam fase belajar dan meniru, menemukan banyak hal baru dan menirukan apa yang kita lihat dengar dan rasakan. Di fase itu, kita selalu dijaga, dirawat dan di sayang oleh kedua orang tua. Mereka akan melindungi kita sebaik mungkin, mengenalkan dan mengajari banyak hal baru tentang kehidupan.
Ketika Beranjak Remaja, Kita mulai mengenal arti pemberontakan dan egois pada diri sendiri, bahkan kadang merasa sudah dewasa dan tidak lagi membutuhkan nasehat dari orang tua.
Di fase ini, kita mulai mengenal cinta, cemburu, sakit hati dan selalu ingin mencoba hal baru yang kadang justru menjerumuskan diri sendiri. Seakan saat itu kita dilema dan hati mulai berbisik, juga mengenali mana yang baik dan buruk, atau salah dan benar.
Ketika beranjak dewasa, kita akan mengenal arti sebenarnya dari tanggung jawab. Apalagi saat kita sudah pernah disakiti, dikhianati dan mendapatkan luka.
Kita pun mau tidak mau harus menjadi lebih mandiri karena jauh dari orang tua dan lebih bertanggung jawab pada diri sendiri. Mulai menjaga hati sendiri agar tidak mudah dimasuki oleh cinta semu yang tak bertanggung jawab.
Mulai mengerti akan tugas, hak, kewajiban dan tanggung jawab. Sudah tahu mau dibawa kemana arah kehidupan dan keinginan. Serta mulai mengetahui tujuan kehidupan. Karena semakin dewasa nyatanya semakin banyak ujian yang harus dilewati.
Apalagi Di Waktu Tertentu Kita Digempur Oleh Banyak Ujian dan Masalah. Pelajaran Berharga Yang Akan Mengajari Arti Kesabaran, Keikhlasan
Ketika bertemu dengan masalah, kita pasti merasa jengah, takut, kecewa, sedih dan banyak pikiran negatif lainnya yang bersileweran dalam otak. Bahkan ternyata, tak semua insan mampu melewati masalah yang ada. Banyak juga yang menyerah atau memilih mengakhiri hidup mereka.
Padahal Tuhan sudah menjanjikan, kita pasti mampu menghadapi setiap masalah dengan sabar dan sholat, selalu ada solusi disetiap masalah tersebut, dan yang terpenting, ada hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil dari tiap tiap masalah tersebut.
Masalah dan ujian adalah salah satu sarana yang Tuhan persiapkan untuk menuntun kita menjadi pribadi yang lebih dewasa dan lebih baik, mengingatkan saat kita mulai tersesat dan semakin jauh, juga bentuk kasih sayang Tuhan pada hambaNya.
Jadi, Berhentilah Bersikap Kekanakan. Kamu Sudah Di Gembleng Untuk Menjadi Seseorang Dewasa Dan Bijak. Bukan Saatnya Lagi Untuk Bersikap Egois Mementingkan Diri Sendiri
Entah apa yang ada dipikiran orang orang yang gagal mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap ujian dan cobaan. Sehingga, sebanyak apapun ujian yang hadir, seakan mereka begitu bodoh untuk mengerti akan kesalahannya. Ditambah lagi, malah semakin bersikap kekanakan dan egois.
Oleh sebab itu, kadang kebijakan dan kedewasaan tidak dinilai dari umur, tapi dari bagaimana seseorang mengerti dan mengambil hikmahnya, juga mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari.
Namun tetap saja, untukmu yang semakin hari semakin bertambah tua. Malulah! saat kamu tak lebih dewasa dari mereka yang baru mengenal arti kehidupan dan tujuan hidup.
Ingat, ketika usia semakin bertambah, waktu semakin menipis, lebih baik untuk lebih bijak dalam menilai dan berusaha untuk menjadi panutan yang baik.